Agrosociopreneur Tawaran Solusi Cetak 2,5 Juta Petani Milenial

Puluhan mahasiswa dari 12 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia mengikuti acara Jambore Petani Muda 3 bertema Agrosociopreneur Competition yang diselenggarakan oleh PT. Petrokimia Gresik (PG).

oleh Gilar Ramdhani pada 07 Feb 2020, 13:10 WIB
Diperbarui 07 Feb 2020, 13:10 WIB
Agrosociopreneur Tawaran Solusi Cetak 2,5 Juta Petani Milenial
PT. Petrokimia Gresik (PG) menggelar Jambore Petani Muda 3 dengan tema Agrosociopreneur Competition.

Liputan6.com, Gresik Puluhan mahasiswa dari 12 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia berkumpul pada acara Jambore Petani Muda 3 yang diselenggarakan oleh PT. Petrokimia Gresik (PG). Acara ini digelar dengan tema agrosociopreneur competition di Wisma Kebomas, Gresik, Kamis (6/2/2020).

Perhelatan ini merupakan kegiatan tahunan PG untuk mendukung program pemerintah dalam bidang regenerasi petani. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mencanangkan program utama pembangunan pertanian salah satunya bertujuan untuk meningkatkan 2,5 juta petani pengusaha milenial.

Mentan SYL makin percaya dengan kemampuan, usaha dan kredibilitas anak-anak muda Inonesia. Menurutnya, anak muda yang mau terjun di dunia pertanian akan lebih memiliki banyak peluang kehidupan dan ekonomi yang pasti lebih baik. Dan kini telah banyak lahir petani-petani muda yang sukses bahkan berhasil menjadi miliarder.

Hal ini juga dipertegas oleh Siti Munifah, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang hadir sebagai narasumber dalam talkshow inspiratif memberikan materi Agrososiopreneur sebuah tawaran solusi dalam mengembangkan dan optimalisasi sumber daya perdesaan melalui peran mahasiswa dan masyarakat.

Dalam arahannya, Siti Munifah mengenalkan program pemerintah khususnya dalam hal meningkatkan wirausahawan muda pertanian melalui program Pendidikan vokasi pertanian.

“Kementerian Pertanian memiliki 6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), 1 Politeknik Enjiniring Pertanian (PEPI) yang tdan 3 Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) yang tersebar di berbagai Provinsi di Indonesia, dan semua program studinya berbasis vokasi. Di Polbangtan dan SMK-PP, mahasiswa/siswa mendapatkan sistem belajar dengan pola Teaching Factory (tefa) untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata. Dengan Pola pembelajaran ini anak-anak Mahasiswa dan Siswa bisa menumbuhkembangkan karakter dan etos kerja yang disiplin, tanggung jawab, kerjasama dan kepemimpinan," ungkap Siti Munifah.

Lebih lanjut dijelaskan Siti Munifah, mahasiswa yang dididik di Polbangtan maupun SMK-PP akan dicetak juga menjadi social entrepreneur/pengusaha yang berjiwa sosial.

“Seorang wirausahawan sosial akan berbeda dengan seorang wirausaha bisnis, karena entrepreneur social bukan hanya untuk mencari dan mendapatkan suatu keuntungan saja, tetapi juga mengajak dan mengubah masyarakat agar menjadi lebih baik kehidupannya," paparnya.

Dalam kesempatan ini juga Siti Munifah menyampaikan rasa bangga atas tepilihnya Polbangtan Bogor yang masuk sebagai nominator pelaku usaha pertanian milenial sekaligus penggagas scalling up bussines plan.

“Ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan dan memberikan yang terbaik dalam mencetak generasi muda untuk menjadi wirausahawan muda pertanian, namun tidak hanya sekedar wirausaha tetapi juga mampu menjadi wirausahawan yang berjiwa sosial," tegas Siti Munifah.

Selain itu, Direktur Utama PT. Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi mengatakan, Jambore Petani Muda 3 ini adalah salah satu bentuk komitmen PG untuk turut berperan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang unggul.

"PG menegaskan dengan arah kebijakan yang jelas, berorientasi pada petani berkelanjutan untuk masa depan," kata Rahmad.

Dari Jambore Petani Muda ini, bisa menjadi fasilitator untuk membentuk sebuah jaringan nasional petani muda, sehingga ada wadah untuk bertukar informasi dan pengalaman. Maka bisa saling memperkuat konsep pengembangan pertanian.

"Pada akhirnya akan memperkaya dan menjaga keberlangsungan pertanian Indonesia dan swasembada pangan nasional," tuturnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya