Mentan Tetap Pantau Kondisi Pertanian Indonesia saat Hadir di G20 Brazil

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman tetap memantau dan mendorong pelaksanaan program Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

oleh Fachri pada 15 Sep 2024, 14:10 WIB
Diperbarui 15 Sep 2024, 14:09 WIB
Andi Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat menghadiri pertemuan internasional G20 di Brazil. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman tetap memantau dan mendorong pelaksanaan program Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemantauan tersebut dilakukan Amran ketika menghadiri pertemuan internasional G20 di Brazil.

Amran menegaskan, perlunya pemaksimalan penggunaan pompa dan optimalisasi lahan (oplah) untuk meningkatkan luas tambah tanam (LTT). Ia mengingatkan bahwa capaian LTT harus diperkuat agar tujuan swasembada pangan dapat tercapai.

“Tolong maksimalkan pompa dan oplah, karena capaian LTT perlu ditingkatkan target hariannya dan mohon fokus tingkatkan LTT,” tegasnya.

Selain itu, Amran juga terus memprioritaskan dua hal penting selama masa kepemimpinannya, yakni memajukan kepentingan pangan Indonesia di forum internasional dan memastikan program pertanian dalam negeri berjalan dengan optimal.

Salah satu program Andalan Kementan yang telah terbukti memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas lahan, yakni program pompanisasi. Per 13 September 2024, realisasi luas tanam PAT mencapai 1.338.888 hektare atau 74,90%, dengan kontribusi pompanisasi mencapai 1.048.930 hektare atau 91,99%.

"Saya mengajak seluruh pihak untuk mendukung upaya luar biasa ini, agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan," ujar Amran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Produksi Beras Meningkat

Lebaran Usai, Harga Beras Tak Kunjung Turun
Petani melakukan proses perontokan gabah dari batang padi usai dipanen dari persawahan di kawasan Rorotan, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kementan pun mencatat bahwa produksi beras nasional terkonfirmasi mengalami kenaikan. Berdasarkan data Kerangka Sampling Area (KSA), di mana proyeksi beras akan bertambah di Bulan Agustus 2,84 juta ton, September 2,87 juta ton, dan Oktober 2,59 juta ton.

Jika dibandingkan dengan angka produksi di bulan yang sama pada tahun sebelumnya, selisihnya cukup signifikan yakni sebesar 356.329 ton di September dan 396.604 ton di Oktober. Selain itu, produksi padi berdasarkan data BPS pada periode Juni dan Juli 2024 mengalami surplus hingga 700 ribu ton.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya