Anak dari Ryan Wesley Routh Pelaku Upaya Pembunuhan Donald Trump: Ayah Saya Sosok Penyayang

Putra dari Ryan Wesley Routh juga menyebut bahwa ia adalah pria yang jujur ​​dan pekerja keras.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Sep 2024, 14:13 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 14:03 WIB
Tersangka berusia 58 tahun, Ryan Wesley Routh, ditangkap setelah agen Dinas Rahasia melepaskan tembakan di dekat batas lapangan golf milik Donald Trump (Twitter).
Tersangka berusia 58 tahun, Ryan Wesley Routh, ditangkap setelah agen Dinas Rahasia melepaskan tembakan di dekat batas lapangan golf milik Donald Trump (Twitter).

Liputan6.com, West Palm Beach - Putra dari Ryan Wesley Routh -- tersangka yang disebutkan oleh media AS terkait dengan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump -- menggambarkannya ayahnya sebagai sosok yang penyayang dan peduli.

Putra dari Ryan Wesley Routh juga menyebut bahwa ia adalah pria yang jujur ​​dan pekerja keras, dikutip dari laman BBC, Senin (16/9/2024).

Ia berbicara kepada CNN melalui pesan teks, dengan mengatakan:

"Saya tidak tahu apa yang terjadi di Florida, dan saya berharap semuanya bukan hal yang benar. Karena dari sedikit yang saya dengar, sepertinya pria yang saya kenal itu tidak akan melakukan hal-hal gila, apalagi kekerasan."

Ryan Wesley Routh, tersangka yang disebut oleh media Amerika Serikat terkait dengan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump di Florida terobsesi dengan upaya membantu Ukraina melawan Rusia.

Pada tahun 2023, ia pernah mengungkapkan bahwa ia ingin membantu upaya perang di Ukraina, dan berusaha merekrut tentara Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban.

Dalam wawancara telepon dengan surat kabar New York Times tersebut, Routh mengatakan bahwa puluhan tentara telah menyatakan minatnya.

Ia juga mengatakan berencana untuk memindahkan mereka dari Pakistan dan Iran ke Ukraina, dalam beberapa kasus secara ilegal.

"Kami mungkin dapat membeli beberapa paspor melalui Pakistan, karena negara itu sangat korup," katanya.

Routh juga mengatakan kepada NYT saat itu bahwa ia berada di Washington untuk bertemu dengan Komisi Keamanan dan Kerja Sama AS di Eropa "selama dua jam" untuk membantu mendorong lebih banyak dukungan bagi Ukraina.

 

 

Kamala Harris Bersyukur Donald Trump dalam Kondisi Aman

[Fimela] Kamala Harris
Dalam pidato kemenangannya, Kamala Harris mengatakan dia tidak akan menjadi perempuan terakhir yang menjabat sebagai wapres AS. | Dok. instagram.com/kamalaharris

Wakil Presiden Kamala Harris menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Rahasia Amerika Serikat yang telah menjaga keselamatan mantan Presiden AS Donald Trump.

Pernyataan ini menyusul adanya upaya pembunuhan kembali yang dihadapi oleh Donald Trump, kali ini di Florida, dikutip dari BBC, Senin (16/9/2024).

"Saya sangat terganggu oleh kemungkinan upaya pembunuhan mantan presiden Trump hari ini," kata Harris dalam pernyataan yang dikeluarkan melalui Gedung Putih.

"Saya mengutuk kekerasan politik. Kita semua harus melakukan bagian kita untuk memastikan bahwa insiden ini tidak mengarah pada lebih banyak kekerasan."

"Saya bersyukur bahwa mantan Presiden Trump aman. Saya memuji Dinas Rahasia AS dan mitra penegak hukum atas kewaspadaan mereka."

"Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joe Biden, pemerintahan kami akan memastikan Dinas Rahasia memiliki setiap sumber daya, kemampuan, dan tindakan perlindungan yang diperlukan untuk melaksanakan misi pentingnya."

Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya