Wisma Atlet Kemayoran Bakal Tampung Pasien Corona

Wisma Atlet menjadi lokasi yang paling siap mengingat sejak gelaran Asian Games hingga kini belum dipergunakan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Mar 2020, 15:51 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 15:51 WIB
Wisma Atlet Asian Games 2018 di Jakabaring Palembang
Gedung wisma atlet Asian Games 2018 berada di Jakabaring Sport City Palembang, Senin (27/8). Berbagai fasilitas disediakan dalam bangunan yang memang memiliki fungsi utama sebagai tempat istirahat ini. (ANTARA FOTO/INASGOC/Septianda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal konversikan Wisma Atlet Asian Games di Kemayoran, Jakarta sebagai tempat isolasi pasien positif covid-19 atau virus corona.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalan video-konferensi pada Rabu (18/3/2020). Nantinya, rencana tersebut akan dikoordinasikan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"BNPB mengkoordinasikan pemanfaatan Wisma Atlet yang akan dikonversi menjadi tempat isolasi bagi pasien yang positif virus corona, tetapi bagi mereka yang tidak membutuhkan dukungan tenaga medis atau rumah sakit," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan pasien-pasien tersebut harus diisolasi agar tak menularkan orang lain. Adapun Wisma Atlet menjadi lokasi yang paling siap mengingat sejak gelaran Asian Games hingga kini belum dipergunakan.

Kendati demikian, Sri Mulyani menegaskan bahwa pasien yang ditempatkan di Wisma Atlet ini adalah yang tidak menunjukkan gejala sakit. Hal ini ditunjang juga dengan dukungan tenaga medis dan tenaga kesehatan

"Wisma Atltet yang kemarin digunakan untuk Asian games di Kemayoran masih belum digunakan sehingga menjadi tempat yang paling siap dari sisi fasilitas, listrik, air, tempat tidur ada di sana," ujarnya.

Selain itu, BPNB dan Kemenkes, juga akan menyiapkan pengadaan untuk bahan Rapid Test dan akan didistribusikan ke rumah sakit daerah yang banyak terkena dampak virus corona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dampak Virus Corona, Pedagang Setuju Batasi Jual Beras hingga Mi Instan

FOTO: Malaysia Lockdown, Warga Serbu Supermarket
Warga berbelanja di sebuah supermarket di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (17/3/2020). Malaysia memberlakukan kebijakan restriktif komprehensif termasuk menutup toko-toko dan sekolah-sekolah serta menerapkan larangan perjalanan dalam upaya membatasi penyebaran virus corona COVID-19. (Xinhua/Zhu Wei)

Satgas Pangan Polri telah meminta pembatasan penjualan empat bahan makanan pokok di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19. Keempat bahan pangan tersebut antara lain beras, gula, minyak goreng, dan mi instan.

Menyikapi kebijakan itu, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyatakan telah menerima permintaan tersebut dan menyetujuinya.

"Kami APPSI setuju dan tak mempermasalahkan adanya aturan itu," ucap Wakil Ketua Umum APPSI Ngadiran saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/3/2020).

Ngadiran menyampaikan, APPSI juga sudah menerbitkan surat imbauan kepada seluruh pedagang pasar untuk melakukan pembatasan setiap transaksi pembelian pribadi pada empat bahan pokok pangan yang dimaksud.

"Iya, sudah kami terima. Kami sudah buat dan sebar surat edarannya juga kok (kepada pasar-pasar tradisional di bawah APPSI)," ujar dia.

Lebih lanjut, ia pun tak khawatir aturan pembatasan tersebut pada saat yang sama akan mempersulit para pedagang pasar memperoleh keuntungan dalam menjual stok barangnya di tengah wabah virus Corona.

"Enggak. Kalau soal harga juga itu sudah ada yang atur, kok. Ya kami ikut saja," pungkas Ngadiran.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya