Liputan6.com, Jakarta International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional memberikan keringanan utang kepada 25 negara anggota. Keringanan ini diberikan agar negara-negara tersebut fokus memerangi Pandemi Corona.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menjelaskan, keringanan utang tersebut diharapkan bisa membantu negara-negara menfokuskan dana mereka ke dalam upaya darurat medis.
"Ini memberikan hibah kepada anggota kami yang paling miskin dan paling rentan untuk menutupi kewajiban utang IMF mereka selama enam bulan ke depan dan akan membantu mereka menyalurkan lebih banyak sumber daya keuangan mereka ke darurat medis," jelas dia dalam keterangan di laman resmi IMF, Selasa (14/4/2020).
Advertisement
IMF mengubah Containment Containment and Relief Trust (CCRT) yang memungkinkan mereka memberikan hibah keringanan utang yang menguntungkan negara-negara berpenghasilan rendah yang memenuhi syarat. Hal tersebut diberikan jika negara-negara tersebut mengalami bencana alam besar serta keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menyebar luas dan cepat.
Negara-negara yang akan menerima bantuan layanan utang tersebut adalah Afghanistan, Benin, Burkina Faso, Republik Afrika Tengah, Chad, Komoro, Kongo, DR, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Haiti, Liberia, Madagaskar, Malawi dan Mali.
Selain itu juga Mozambik , Nepal, Niger, Rwanda, São Tomé dan Príncipe, Sierra Leone, Kepulauan Solomon, Tajikistan, Togo, dan Yaman.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
IMF Pinjamkan Dana Jutaan Euro Guna Atasi Krisis Kosovo Akibat Corona COVID-19
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional telah menyetujui pinjaman €51,6 juta (US$ 56,06 juta) untuk Kosovo guna mengatasi krisis ekonomi yang disebabkan oleh Virus Corona baru.
Selain itu, pinjaman ini digunakan untuk mengatasi masalah neraca pembayaran yang mendesak, kata pemberi pinjaman internasional tersebut.
BACA JUGA
Dikatakan pandemi akan memukul ekonomi Kosovo dengan keras jika tidak ditanggulangi, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (11/4/2020).
"Ekonomi diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar lima persen pada tahun 2020 karena penerimaan pariwisata, pengiriman uang, ekspor barang, dan FDI akan berkurang karena pembatasan perjalanan dan efek Corona COVID-19 dalam mitra dagang dan negara-negara yang berasal dari pengiriman uang," IMF kata dalam sebuah pernyataan.
Negara kecil Balkan itu mengharapkan pertumbuhan ekonomi sekitar empat persen tahun ini.
Pemerintah mengatakan akan menyuntikkan 180 juta euro ke ekonomi sekitar delapan miliar euro untuk membantu sektor swasta mengatasi krisis.
Hingga Jumat malam, sekitar 250 orang terinfeksi Virus Corona di Kosovo, termasuk tujuh kematian.
Advertisement