Panen Raya, Kementan Klaim Pasokan Bawang Merah Aman

Pada bulan ini saja setidaknya terdapat 549 hektar pertanaman bawang merah yang siap panen

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 15:30 WIB
Harga Bawang di Pasar Kramat Jati
Pedagang menjajakan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (2/4/2019). Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mengaku harga bawang merah dan bawang putih relatif stabil, meskipun terjadi kenaikan harga di beberapa daerah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Pati yang terletak di pesisir Utara Jawa merupakan salah satu penghasil bawang merah terbesar di Jawa Tengah setelah Brebes dan Demak. Pada bulan ini saja setidaknya terdapat 549 hektar pertanaman bawang merah yang siap panen. 

Dengan luasan panen tersebut dipastikan mampu mendukung suplai bawang merah nasional terutama menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H. Kendati wilayah Pati ditetapkan sebagai salah satu zona merah pandemi covid-19, tak menyurutkan semangat petani bawang merah setempat untuk tetap beraktifitas di lahan.

"Hasil pantauan langsung hamparan pertanaman bawang merah disini sangat luar biasa. Bahkan di Kecamatan Jaken tanam bawang merah bisa dilakukan sepanjang tahun, bisa 4-5 kali setahun. Semakin meyakinkan kami bahwa pasokan menjelang lebaran nanti bakalan aman terkendali," kata Prihasto Setyanto selaku Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian melalui siaran pers, Jumat (24/4/2020).

Menurutnya pemerintah akan selalu mendampingi para petani bawang merah di Tanah Air untuk mengantisipasi  fluktuasi harga bawang merah di lapangan serta memastikan stok bawang menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H. Sehingga dapat dilakukan tindakan antisipasi lebih dini jika ada lonjakan harga bawang merah.

"Apabila harga tinggi dan menyentuh harga yang tidak wajar, maka dilakukan pemindahan hasil produksi dari daerah surplus ke daerah minus dengan membiayai ongkos kirimnya," imbuh dia.

Kendati begitu, jika harga bumbu dapur favorit masyarakat tersebut anjlok, maka pihaknya akan mendorong petani melakukan tunda jual dengan penyimpanan hasil produksi pada gudang berpendingin. Imbasnya bawang merah akan dilepas kepasaran jika harganya sudah stabil dipasaran.

Pasokan Tercukupi

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Sementara itu Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman menyatakan pihaknya optimis pasokan bawang merah secara nasional akan tercukupi saat pra dan pasca lebaran 2020.

“Kami sudah cek langsung di lapangan, Brebes, Pati dan Demak kami pantau kemarin hamparannya luas sekali bahkan bisa terlihat saat menyusuri jalan tol. Sementara di kabupaten sentra lain sesuai prediksi Early Warning System (EWS) yang kami susun juga menunjukkan trend positif," ujarnya.

Kabar gembira pun diungkapkan Pahdi seorang petani bawang merah Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijeksa mengaku senang dengan kondisi harga saat ini yang bertengger di angka Rp 30 ribu per kilogram  di tingkat Petani. Bahkan pihaknya mengklaim dapat mengantongi uang senilai Rp20 juta rupiah untuk ukuran satu kotak lahan (setara 1.400 m2-red).

Dirinya Berharap harga stabilitas harga bawang merah dapat terjaga dipasaran. Mengingat para petani di desanya sempat merasakan harga bawang yang anjlok hingga Rp 10.000 per kilogram pada awal Januari lalu.

Sulaeman

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya