Kredit Senilai Rp 271 Triliun Dapat Fasilitas Restrukturisasi

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LBDB) yang mencapai 30 ribu, dan dari merchant atau UMKM yang selama ini menjadi rekanan berbagai platform online mencapai 3,7 juta.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Apr 2020, 19:14 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 19:14 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani . (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan jika total kredit yang akan ditunda mencapai Rp 271 triliun. Kredit ini tersebar dalam beragam bentuk.
 
"Total kredit yang akan ditunda pokoknya adalah sebesar Rp 105,7 triliun, untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), Ultra Mikro (UMi), Mekaar, dan Pegadaian," kata Sri Mulyani melalui video conference, Rabu (29/4/2020).
 
Sedangkan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), perbankan, dan perusahaan pembiayaan total penundaan angsuran diperkirakan Rp 165,48 triliun.
 
Dengan demikian, total dari keduanya mencapai Rp 271 triliun dari total angsuran yang ditunda saelama 6 bulan ini.
 
Sementara itu, untuk Kredit yang lain, seperti koperasi yang belum mendapatkan akses UMi, diperkirakan jumlahnya mencapai 1,7 juta debitur.
 
 
Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Kemudian nasabah Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LBDB) yang mencapai 30 ribu, dan dari merchant atau UMKM yang selama ini menjadi rekanan berbagai platform online mencapai 3,7 juta.
 
"Serta UMKM di Pemda, petani, hingga nelayan 6,29 juta, juga akan mendapat subsidi bunga 6 persen selama 6 bulan dari pemerintah," kata Sri Mulyani.
 
"Ini totalnya kita perkirakan outsatanding-nya Rp 16,3 triliun dan penundaannya adalah  Rp 13,87 triliun," imbuhnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya