Makna Ramadan di Tengah Pandemi Corona Bagi Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar silaturahmi secara daring dengan seluruh keluarga besar Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 14:00 WIB
Pemerintah dan DPR Bahas Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Menkeu Sri Mulyani saat rapat kerja gabungan bersama BPJS dan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Rapat membahas kenaikan iuran BPJS Kesehatan, data peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan peran pemda dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar silaturahmi secara daring dengan seluruh keluarga besar Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Adapun pelaksanaan silaturahmi ini dilakukan dimasing-masing kediamannya dalam rangka menyambut hari kemenangan pasca Lebaran.

"Hari ini kita Alhamdulillah meraih hari kemenangan setelah satu bulan penuh melaksanakan ibadah puasa Ramadan," kata Sri Mulyani kepada seluruh jajaran Kemenkeu, dalam silaturahmi virtual, Senin (25/5).

Sri Mulyani memaknai, bulan Ramadan adalah suatu ibadah yang memang didesain untuk membuat seluruh umat muslim mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketaqwaan dan ketawakalan sebagai hamba-Nya akan diasah dan diuji selama melewati Ramadhan.

"Jadi dalam situasi hari ini, kita menghadapi covid-19 itu tantangan dan perjalanan ibadah menjadi sangat sesuai, bahwa kita diuji oleh sang pencipta dalam hadapi situasi luar biasa extraordinary," jelas dia.

Oleh karena itu di dalam lingkungan sangat luar biasa, Bendahara Negara ini berpesan agar masyarakat tetap bisa merayakan hari kemenangan usai menjalankan ibadah puasa atau Ramadan. Karena dalam perjalanan selama ibadah puasa, selurih umat telah menahan diri dari perbuatan tercela.

"Saya harap ini suatu simbol bagi kita semua umat manusia, bahwa dalam perjalanan kita harus menahan diri hawa nafsu dan segala emosi, menahan untuk berbuat dosa, berpikir jahat, berhati dengki, merasakan kemarahan, keputusasaan, ketakutan, rasa rasa itu kita bisa tahan karena kita percaya yang maha pencipta akan memberikan kemudahan," jelas dia.

Menurutnya, hari ini adalah menjadi simbol baik. Ada elemen kesucian dari dalam diri manusia yang telah dibasuh dari segala sifat-sifat nafsu tersebut. Ada kepasrahan karena sudah melakukan ikhtiar luar biasa yang pada akhirnya mempasrahkan diri untuk mendapatkan suatu solusi.

"Tapi juga ada elemen ketawakalan. Itu suatu resiliensi, rasa daya tahan, meskipun kita selalu menahan diri tapi kita tidak menyerah. Meski kita dalam situasi pasrah tapi itu bukan menyerah, itu resiliensi daya tahan kita Bahwa kita memiliki ketahanan, harapan, dan kita memiliki suatu ikhtiar tidak berhenti," jelas dia.


Harapan Sri Mulyani

Onderdil Harley Davidson dan Brompton
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Jakarta, Kamis (5/12/2019). Barang bukti selundupan tersebut dikemas dalam 18 kardus berwarna cokelat. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sri Mulyani juga berharap agar seluruh jajaran kemenkeu, baik di level pimpinan dan jajaran yang ada dibeberapa daerah tetap semangat menghadapi situasi seperti ini. "Saya harap kita semua tetap melihara semangat tadi, semangat untuk kita terus berikhtiar tapi sekaligus tawakal," katanya.

"Saya ingin menutup sekali lagi dengan sampaikan terima kasih saya. Rasa penghargaan saya. Syukur saya. Sebagai pimpinan dari jajaran Kemenkeu. Terima kasih ke Anda semua, terima kasih telah menjalankan tugas. Dan kita terus bersabar bersyukur dan berikhtiar. Minal aidin walfaidzin, maaf lahir dan batin," tutup Sri Mulyani.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya