Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus memperkuat dan mengembangkan digitalisasi dalam menjalankan roda bisnis perusahaan, terutama dalam menghadapi fase New Normal di tengah pandemi Corona.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang tertuang dalam Surat Nomor: S-336/MBU/05/2020 tentang antisipasi skenario New Normal BUMN.
Baca Juga
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, guna mendukung penyaluran pupuk bersubsidi, perseroan telah mengembangkan aplikasi Web Commerce (WCM), Aplikasi Gudang (APG), dan Sistem Informasi Niaga (SIAGA).
Advertisement
Adapun, SIAGA merupakan aplikasi berbasis web dan mobile yang menyajikan informasi penebusan dan atok pupuk subsidi yang diakses secara real-time dan akurat.
"Aplikasi SIAGA akan menunjang penerapan aturan e-RDKK dan Kartu Tani, sehingga penyaluran dan pengendalian stok pupuk bersubsidi dapat lebih tepat sasaran, valid dan terverifikasi. Sekaligus mencegah terjadinya duplikasi penerima pupuk bersubsidi," kata Aas dalam keterangan resmi, Kamis (18/6/2020).
Aplikasi SIAGA ini akan diintegrasikan dengan sistem Kartu Tani, sehingga memudahkan para produsen pupuk dan Pemerintah melakukan pengawasan pupuk bersubsidi di lapangan mulai dari gudang orodusen sampai dengan tingkat petani. Aplikasi ini menjadi solusi terhadap peningkatan ketertiban administrasi penyaluran pupuk bersubsidi yang berbasis teknologi informasi.
Â
Digital Office
Tak hanya itu, Pupuk Indonesia juga telah mengoptimalkan teknologi digital di berbagai aspek operasional seperti mengoptimalkan Digital Office untuk pengelolaan arsip dan surat menyurat, pelaksanaan rapat virtual, hingga absensi kehadiran melalui aplikasi absensi online berbasis geo-tagging.
Khusus untuk aspek produksi, perseroan telah menggunakan aplikasi ERP modul Production Planning (PP) & Plant Maintenance (PM) serta mengembangkan aplikasi Digital Fertilizer untuk menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi, membantu terlaksananya program preventive dan predictive maintenance, guna meningkatkan realibility serta menurunkan angka shutdown di pabrik. Aplikasi ini juga membantu kelancaran dalam rencana perbaikan yang diperlukan.
"Predictive Maintenance di Pupuk Indonesia Group melalui penerapan Digital Fertilizer terdiri atas Process Monitoring, Asset Monitoring, Maintenance Dashboard dan Digital Asset," jelas Aas.
Tak ketinggalan, untuk memantau kondisi kesehatan pegawai, Perusahaan juga telah mengembangkan Aplikasi Pantau COVID-19 (PanCO). Lewat aplikasi PanCO, perusahaan dapat mengetahui kondisi kesehatan terkini, riwayat pemantauan dan pemeriksaan terhadap karyawan, tenaga alih daya beserta keluarga.
Â
Advertisement
Integrasi
Inovasi digital lainnya ialah mengimplementasikan Single System Enterprise Resources Planning (ERP)-SAP, bertujuan agar proses bisnis lebih terintegrasi antara satu dan lainnya. Implementasi ERP mencakup proses bisnis produksi, pemeliharaan, pemasaran, pengadaan, akuntansi, keuangan, hingga sumber daya manusia.
"Kami juga telah memaksimalkan penggunaan aplikasi Digital Office, Web Anggaran, E-Proc yang dapat diakses secara online dan paperless sehingga dapat mengurangi biaya," ujarnya.
Pengelolaan risiko di Pupuk Indonesia Grup pun dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan terintegrasi melalui sistem Pupuk Indonesia Risk Management Application (PRISMA). PRISMA menjadi sarana dalam melakukan proses identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko (Risk Control Self Assessment/RCSA) berbasis teknologi nformasi. PRISMA juga berfungsi sebagai dashboard bagi Manajemen Perusahaan untuk melakukan pemantauan terhadap pengelolaan risiko di Pupuk Indonesia Group serta untuk mendukung pengambilan keputusan.