Kementerian PUPR Serap 613.513 Pekerja untuk Padat Karya Tunai 2020

Kementerian PUPR terus melanjutkan program Padat Karya Tunai di tengah pandemi corona

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Jun 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2020, 16:00 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat realisasi Program Padat Karya Tunai (PKT) 2020. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat realisasi Program Padat Karya Tunai (PKT) 2020. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) di tengah ketidakpastian perekonomian pada masa pandemi virus corona (Covid-19).

Pada 2020, anggaran sebesar Rp 11,4 triliun dialokasikan pada program tersebut, dengan total penerima manfaat menyerap tenaga kerja sebanyak 613.513 orang.

Kehadiran program padat karya tunai, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuannya yakni untuk mendistribusikan uang hingga ke desa-desa.

"Selain untuk meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical and social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/6/2020).

Di bidang jalan dan jembatan, pada 2020 dilaksanakan Padat Karya Tunai berupa pemeliharaan rutin jalan di 501 lokasi dengan anggaran Rp 738 miliar. Seperti untuk pembersihan median jalan, pengecatan marka dan berem.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemeliharaan Jembatan

Kementerian PUPR menyalurkan anggaran Rp 11 triliun untuk Program Padat Karya Tunai berupa pembangunan irigasi, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, peningkatan kualitas air minum dan sanitasi. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR menyalurkan anggaran Rp 11 triliun untuk Program Padat Karya Tunai berupa pembangunan irigasi, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, peningkatan kualitas air minum dan sanitasi. (Dok Kementerian PUPR)

Selain jalan, juga dilakukan pemeliharaan rutin jembatan yang menggunakan skema swadaya masyarakat di 311 lokasi dengan anggaran Rp 162 miliar, misalkan untuk pengecatan rangka jembatan.

Program padat karya juga dilakukan di seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Ditjen Bina Marga yang mencakup penanganan ruas jalan nasional di seluruh Indonesia. Untuk program padat karya pemeliharaan rutin jalan ditargetkan dapat menyerap 19.609 tenaga kerja. Sedangkan untuk program pemeliharaan rutin jembatan, ditargetkan menyerap 9.378 tenaga kerja.

Dari target tersebut, progres hingga saat ini untuk pemeliharaan rutin jalan telah mencapai 40,32 persen, dengan anggaran yang telah tersalurkan sebesar Rp 593 miliar dan menyerap 18.717 tenaga kerja.

Sementara untuk program padat karya pemeliharaan rutin jembatan saat ini progresnya sudah 32,87 persen dengan anggaran yang telah tersalurkan Rp 160 miliar dan telah menyerap 9.111 tenaga kerja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya