Percepat Tanam Padi, Kementan dan Bupati Mesuji Ikut Turun Langsung ke Sawah

Kabupaten Mesuji memiliki andil cukup besar, untuk menambah sumbangan produksi padi.

oleh stella maris pada 20 Jun 2020, 14:17 WIB
Diperbarui 20 Jun 2020, 14:56 WIB
Kementan Tanaman Pangan
Kabupaten Mesuji diharapkan dapat menambah sumbangan produksi padi.

Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Mesuji di Lampung melakukan gerakan percepatan olah tanam, dengan menanam padi Varietas Inpara 3. Dalam kegiatan itu, Bupati Mesuji Saply pun turun langsung ke sawah untuk menanam padi di lahan Gapoktan Tunas Abadi seluas 500 ha, di Desa Pangkal Mas, Kecamatan Mesuji Timur, Sabtu (20/6). 

Tak hanya mendukung, Saply mengatakan bahwa saat ini merupakan momen tepat untuk menanam. Itu karena kondisi cuaca yang mulai membaik, sehingga petani tidak mengalami mundur jadwal tanamnya.

"Walaupun dikejar target tanam dengan luasan yang cukup besar, tetap harus mematuhi dan melakukan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 agar tetap dalam kondisi sehat," ujarnya.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi yang hadir dalam kegiatan itu berharap agar Kabupaten Mesuji memiliki andil cukup besar, untuk menambah sumbangan produksi padi. Dukungan Kementan tentunya diberikan untuk Kabupaten Lampung Tengah melalui bantuan sarana produksi maupun alsintan.

"Khusus untuk tanaman pangan sendiri bantuan mulai dari benih, budidaya padi, sampai alsintan pascapanen. Untuk itu Suwandi berharap agar petani tetap semangat menggarap lahannya," sebutnya.

Sebagai gambaran luas baku sawah cukup besar di Mesuji seluas 30.000 ha, dengan kondisi Standing crop (Maret-Mei) seluas 21.196 ha, sehingga ada potensi tanam seluas 9.414 ha yang dapat ditanami pada bulan Juni sampai dengan akhir tahun.

"Kami dari Kementan menargetkan Mesuji bisa mencapai pertanaman seluas 7.532 ha di bulan Juni ini," tutur Takdir.

 

Kementan Tanaman Pangan
Kabupaten Mesuji diharapkan dapat menambah sumbangan produksi padi.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berharap di masing-masing daerah yang mempunyai potensi luas lahan agar dapat dimaksimalkan.

Menurutnya, banyak hal yang bisa dioptimalkan, di antaranya melalui peningkatan indeks pertanaman dengan cara percepatan pengolahan lahan sehingga dapat segera melakukan tanam padi dan pemanfaatan jaringan irigasi yang telah dibangun.

"Selain itu dapat juga melalui perluasan di areal baru pada lahan kering, lahan rawa-lebak, dan hasil cetak sawah," katanya.

Di samping itu, Suwandi meminta nantinya para petani tidak menjual gabahnya, tetapi akan lebih bagus kalau para petani menjual beras. Sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa petani mulai benahi Rici Milling Unit (RMU), sarana dan prasaran dilengkapi.

"Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga minta petani pakai alat yang modern dan itu semua bisa didapatkan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Suwandi menambahkan sasaran tanam padi 2020 ini cukup tinggi dibanding realisasi tahun sebelumnya demi mewujudkan kemandirian pangan.

Oleh karena itu Suwandi selalu menegaskan di setiap kesempatan bahwa langkah nyata yang diambil guna mewujudkan hal ini adalah pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dioptimalkan.

"Kami selalu turun ke daerah dan memonitor agar semua daerah melalukan percepatan olah tanah dan tanam. Kementan pun respon cepat jangan sampai ada lahan pertanian yang tidak tertanami dan ada masalah yang menghambat. Akhirnya, stok beras bisa kita amankan bahkan surplus," tandasnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya