Berbagai Sektor Bisnis yang Kembali Bangkit di Era Normal Baru

Dengan New Normal, kegiatan masyarakat sudah mulai bergerak ke arah positif.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jun 2020, 21:07 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2020, 20:53 WIB
Menkoperekonomian.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai indikator menunjukkan terjadinya penurunan tajam aktivitas ekonomi terjadi selama April dan Mei 2020, imbas Pandemi Covid-19. Namun, indikator tersebut berubah pada pertengahan Juni 2020 seiring pemberlakuan New Normal.

“Dengan New Normal, kegiatan masyarakat sudah mulai bergerak ke arah positif. Kemudian kalau dilihat dari fundamental dan sentimental perekonomian juga mendapatkan momentum positif. Perkembangan nilai tukar Rupiah dan IHSG menguat. Capital flow juga mulai kembali masuk ke Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (26/6/2020).

Beberapa sektor bisnis yang mulai bergerak naik antara lain, otomotif, pertambangan, bahan bangunan, jasa keuangan, teknologi informasi, alat berat, permesinan, packaging, dan pembangkit energi.

Bahkan, ada pula sektor tertentu yang kinerjanya tidak terpengaruh dan justru meningkat. Ini yaitu rokok dan tembakau, makanan pokok, batubara, farmasi dan alat kesehatan, serta minyak nabati.

“Minyak Nabati ini terutama Crude Palm Oil (CPO) karena kita berhasil membuat program B-30. Maka, inilah sektor-sektor yang dapat menghela Indonesia untuk recover lebih cepat,” imbuh Menko Perekonomian.

Adapun 3 program dan kebijakan di bidang perekonomian yang akan ditempuh Pemerintah adalah, Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Program Exit Strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan kenormalan baru. Kemudian Reset dan Transformasi Ekonomi untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

 

Saksikan video di bawah ini:

Prioritas Penanganan Corona

Jakarta Menuju Kenormalan Baru
Pejalan kaki menggunakan masker di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (27/5/2020). Empat provinsi di Indonesia termasuk DKI Jakarta akan mulai melakukan persiapan menuju new normal atau tatanan kehidupan baru menghadapi COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menko Airlangga kembali menegaskan, dalam upaya penanganan Covid-19 ini, pilar pertama yang menjadi prioritas Pemerintah adalah Kesehatan, disusul dengan pilar Sosial, Ekonomi, dan Keuangan.

Airlangga mengatakan, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-36 yang juga diselenggarakan hari ini, seluruh negara menyampaikan pentingnya upaya mendorong kenormalan baru, serta pemulihan dan reset ekonomi.

“Efek dari Covid-19 ini tidak dialami oleh Indonesia saja, tapi juga sekitar 215 negara lain di dunia. Dalam KTT ASEAN tadi, semua menyampaikan hal yang sama bahwa sudah masuk di dalam era new normal dan mendorong bagaimana melakukan reset ekonomi,” jelas dia.

 Selain itu, berbagai negara sudah sepakat bahwa vaksin untuk Covid-19 adalah public goods. Artinya, vaksin tersebut jangan sampai mengenakan Intelectual Property Rights, melainkan diharapkan tersedia untuk kemanusiaan.

“Jadi, begitu vaksin ditemukan, maka baik itu Singapura, Vietnam, maupun Indonesia juga diharapkan bisa mempersiapkan fasilitas manufaktur agar solidaritas ASEAN ini bisa terjaga dan kita bisa sama-sama menghentikan pandemi Covid-19 sekaligus untuk me-restart perekonomian,” terang Airlangga.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya