Top 3: Restrukturisasi Kredit BRI hingga Pemulihan Ekonomi

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu 28 Juni 2020.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Jun 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2020, 07:00 WIB
Bank Indonesia Nobatkan BRI  Sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik
Ilustrasi pelayanan Bank Rakyat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendukung pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi corona. Salah satunya dengan melakukan restrukturisasi kredit para nasabahnya.

Tercatat hingga 16 Juni 2020, BRI telah memberikan restrukturisasi kepada 2,7 juta nasabah. Total kredit yang direstrukturisasi sebesar Rp 163 triliun.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, dengan adanya restrukturisasi dengan jumlah tersebut maka bank mengalami penundaan penerimaan cash flow. Sementara BRI tidak bisa menyetop nasabah yang mencairkan deposito atau tabungan. Maka dari itu likuiditas tambahan datang dari dana pemerintah.

Artikel mengenai restrukturisasi kredit BRI ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu 28 Juni 2020:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. BRI Restrukturisasi Kredit 2,7 Juta Nasabah Senilai Rp 163 Triliun

BRI dan BRI Syariah Akselerasi Implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah
Dokumentasi: Bank BRI

Direktur Utama Bank BRI, Sunarso mengatakan hingga 16 Juni 2020, Bank BRI telah memberikan restrukturisasi kepada 2,7 juta nasabah. Total kredit yang direstrukturisasi sebesar Rp 163 triliun.

"Sampai 16 Juni 2020 sudah ada 2,7 juta nasabah kita mendapatkan restrukturisasi dengan nilai kredit sebesar Rp 163 triliun," kata Sunarso dalam Live Stream Fast Vidio bertajuk Indonesia Consumer Outlook: Understanding The Market From Nation's Biggest Bank, Jakarta, Sabtu, (27/6).

Sunarso menjelaskan dengan adanya restrukturisasi dengan jumlah tersebut maka bank mengalami penundaan penerimaan cash flow. Sementara BRI tidak bisa yang mencairkan deposito atau nasabah tidak bisa mengambil tabungan. Maka dari itu likuiditas tambahan datang dari dana pemerintah.

Baca artikel selengkapnya di sini


2. Sri Mulyani Targetkan Pemulihan Ekonomi Mulai Berlangsung di Kuartal III 2020

Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah terus melakukan antisipasi terhadap pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Caranya memaksimalkan instrumen yang ada baik dari sisi keuangan negara bukan hanya untuk belanja negara. Dengan demikian diharapkan proses pemulihan ekonomi bisa dimulai pada kuartal III 2020.

"Pemerintah menggunakan instrumen yang ada, dari sisi keuangan negara bukan hanya belanja," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Webinar Solusi Perekonomian Penanganan Pandemi Covid-19 Menghadapi Tantangan Akuntabilitas, Fleksibilitas, Kecepatan dan Risiko Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional, Jakarta, Sabtu (27/6).

Baca artikel selengkapnya di sini


3. Proyek PLTMG Bangkanai Tahap 2 Ditargetkan Rampung September 2020

Proyek PLTMG Bangkanai
Proyek PLTMG Bangkanai. (Dok PTPP)

PT PP (Persero) Tbk tengah menyelesaikan pembangunan proyek PLTMG Bangkanai Tahap 2 sebesar 140 MW. Proyek yang dimiliki oleh PT PLN (Persero) ini berlokasi di Desa Karendan, Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Karendan merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Barito Utara. Perjalanan menuju Karendan tidak mudah dimana harus menempuh waktu sekitar 10-12 jam dari Banjarmasin–Muara Teweh dan 3-4 jam perjalanan dari Muara Teweh–Karendan.

Dalam melaksanakan proses pembangunan, material bangunan dan konstruksi juga harus didatangkan melalui perjalanan laut dari Jakarta, Surabaya dan Banjarmasin kemudian menempuh perjalanan darat ke Desa Karendan.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya