Wapres Ma'ruf Minta Erick Thohir Jajaki Lahan BUMN untuk Kawasan Industri Halal

Pemerintah terus mengembangkan industri halal untuk mengejar agar tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi produsen.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 10:30 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah terus mengembangkan industri halal untuk mengejar agar tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi produsen.

Percepatan ini ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2020 Tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), di mana salah satu yang diamanatkan adalah pengembangan industri produk halal.

"Hari ini saya ingin membicarakan soal mengenai (pengembangan) kawasan industri halal, karena memang industri halal ini kan sudah ada (payung hukumnya)," kata Wapres saat memimpin Rapat Pengembangan Kawasan Industri Halal di Kantor Wakil Presiden Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, seperti ditulis Jumat (3/7/2020).

 

Menurut Wapres, dalam mengembangkan suatu kawasan industri, salah satu yang dipertimbangkan adalah nilai strategis dari kawasan tersebut.

"Dekat dengan pelabuhan udara, ada akses jalan tol, kemudian pelabuhan laut, pasokan listrik, jaringan telekomunikasi, ketersediaan pekerja yang terampilnya juga, dan (yang) sangat penting adalah ketersediaan lahan," ungkap Wapres.

Terkait hal ini, Wapres meminta kepada Menteri BUMN untuk menjajaki apakah terdapat lahan-lahan negara yang dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan menjadi area industri halal.

"Saya melihat Pak Menteri BUMN ini yang paling kaya banyak punya lahan," imbuh Wapres.

Lebih lanjut, Wapres mencontohkan, salah satu potensi kawasan yang dapat dikembangkan baik untuk menjadi kawasan industri umum maupun menjadi kawasan industri halal adalah Jawa Barat.

"Saya mengundang Gubernur Jawa Barat, karena saya melihat di Jawa Barat ada daerah-daerah yang patut dijadikan kawasan ini," ungkap Wapres.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Beri Fasilitas

Halal Park Senayan
Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih jauh, Wapres menerangkan bahwa setelah kawasan industri dengan segala fasilitas dan kemudahannya terbentuk, maka pekerjaan berikutnya adalah bagaimana mendatangkan industrinya.

"Kemudian saya mengundang Kepala BKPM, sebab kunci penanaman modalnya ada di BKPM," terang Wapres.

Usai Wapres menyampaikan pengantar dalam rapat secara bergantian para Menteri dan Gubernur Jawa Barat yang hadir pada rapat kali ini turut menyampaikan paparan.

Diawali dari Menteri Perindustrian yang menyambut baik visi Wapres terkait percepatan pembangunan kawasan industri halal di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian No. 17 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan Dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal.

"Di Permen ini Bapak Wapres, ada beberapa prinsip yang kami atur berkaitan dengan tata cara memperoleh surat keterangan," kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.


Interkonektivitas

Safari Media, Erick Thohir Sambangi Kantor Liputan 6
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memberi paparan saat mengunjungi Kantor Liputan 6 di SCTV TOWER, Jakarta, Senin (10/12). Kunjungan Erick Thohir dalam rangka roadshow ke beberapa media. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selanjutnya, Menteri BUMN pada kesempatan ini menekankan pentingnya interkonektivitas antarkawasan industri. Dia ingin kawasan industri dan yang lainnya benar-benar terhubung. "Contohnya keberadaan logistik daripada kereta ataupun angkutan laut, maupun udaranya," ungkap Erick.

Sejalan dengan Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menyambut baik upaya percepatan pembangunan kawasan industri halal khususnya di wilayah Jawa Barat. Bahkan Ridwan memprediksi apabila potensi pengembangan kawasan industri di Jawa Barat tergali, maka akan mampu meningkatkan perekonomian nasional.

"Saya ada satu benda Pak, yang benda ini kalau dihidupkan ekonomi kami bisa lompat (sebelum pandemi Covid-19 studinya) 5 persen ke 9 persen, kalau benda ini dihidupkan maka ekonomi Indonesia juga bisa naik, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah agregat dari pertumbuhan ekonomi provinsi," terangnya.

Mendengar paparan semua itu, Wapres tampak optimis bahwa pengembangan kawasan industri halal dapat cepat terealisasi apabila masing-masing pihak terkait melakukan akselerasi dalam eksekusinya. Dengan demikian, upaya ini akan mampu membangkitkan kembali perekonomian Indonesia yang menurun akibat pandemi Covid-19.

"Mudah-mudahan pertemuan hari ini menghasilkan sesuatu untuk negara (dan) bangsa, (terutama) kita pulihkan perekonomian kita ini," pungkas Wapres.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya