Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memproyeksikan belanja pemerintah pusat bakal mencapai sebesar Rp1.306,7 triliun di akhir tahun atau semester II-2020.
Jumlah itu meningkatsejalan dengan implementasi kebijakan penanganan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional dilakukan pemerintah.
"Belanja negara akan tereskalasi karna seluruh meneteri dan daerah akan tingkatakan belanja, kami perkirakan akhir tahun Rp1.306,7 triliun semester II," kata dia di Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Advertisement
Adapun dari besaran belanja pemerintah tersebut, terdiri dari belanja K/L diperkirakan akan mencapai Rp486 triliun. Itu terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp142,6 belanja, belana barang Rp172,4 triliun belanja modal Rp99,7 triiun, serta belajar bansos Rp71,3 triliun.
"Untuk belanja K/L naik menjadi Rp486 triliun, belanja pegawai naik, barang, modal, bansos turun karena lebih kecil," kata Sri Mulyani.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belanja Non K/L
Sementara untuk belanja non K/L diperkirakan hingga akhir tahun mencapai Rp820,7 triliun. Di mana pembiayaan itu terdiri dari bunga utang sebesar Rp181,2 triliun dan subsidi Rp121,2 triliun
Adapun peningkatan belanja non K/L akan dipengaruhi kebijakan penanganan Covid-19 seperti subsidi bunga UMKM, imbal jasa serta penjaminan, dan program kartu pra kerja.
"Belanja non K/L akan alami naik sangat besar akibat penangana covid maupun kenaiakan biaya utang dengan defisit yang melebar," tandas dia.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Advertisement