Menteri ESDM Resmikan 10 Pembangit Listrik Berkapasitas 550 MW, Ini Rinciannya

Peresmian proyek ketenagalistrikan ini merupakan langkah pemerintah untuk menyediakan pasokan energi yang merata.

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Jul 2020, 12:11 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 12:10 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif Buka Jakarta Energy Forum 2020
Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan sambutan dalam pembukaan Jakarta Energy Forum 2020 di Jakarta, Senin (2/3/2020). Jakarta Energy Forum 2020 tersebut mengangkat tema ‘The Future of Energy’. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama dengan Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini meresmikan 5 proyek ketenagalistrikan nasional secara virtual, Kamis (16/7/2020). Salah satunya yaitu 10 unit pembangkit listrik dengan total kapasitas 550 MW.

Proyek yang diresmikan meliputi pembangkit listrik, transmisi dan gardu induk PLN, kerjasama penyediaan pasokan listrik untuk industri smelter, program CSR Kelistrikan Sinar Mas Group dan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA.

Arifin menyatakan, peresmian ini merupakan langkah pemerintah untuk menyediakan pasokan energi yang merata di tengah masa adaptasi kebiasaan baru imbas pandemi Covid-19.

"Selain itu, juga mendorong badan usaha agar tetap menyediakan pasokan listrik yang cukup melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, sehingga aktivitas masyarakat yang bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah tidak terganggu," ujar Arifin dalam pemaparannya secara virtual.

Zulkifli menambahkan, sejumlah proyek yang diresmikan hari ini merupakan bagian dari proyek 35.000 Mega Watt (MW) yang ditargetkan rampung pada 2025 mendatang.

"Seluruh proyek dan program ketenagalistrikan ini tidak terlepas dari komitmen dan kerjasama serta partisipasi dan dukungan dari semua stakeholder. Kami, PLN, bertekad untuk terus bertransformasi untuk menjadi perusahaan listrik terkemuka di Asia Tenggara," ujar Zulkifli.

Secara rinci, Menteri ESDM meresmikan 10 unit pembangkit listrik dengan total kapasitas 555 MW yang terdiri dari PLTP Muara Laboh (80 MW), PLTGU Muara Karang (300 MW), PLTMG Langgur (20 MW), PLTMG Seram (20 MW), PLTM Ambon Peaker (30 MW), PLTMG Biak (15 MW), PLTMG Biak 2 - NCB PT Indonesia Power (10 MW), PLTMG Jayapura Peaker (40 MW), PLTMG Merauke (20 MW) dan PLTMG Merauke 2 - NCB 9 PT Indonesia Power (20 MW).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

5 Proyek Jaringan Listrik

PLN Tunda Proyek Listrik Demi Penyelamatan Operasional
Pekerja memperbaiki kabel listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar, di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/4/2020). PLN (Persero) memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik meski berpotensi mengganggu jalannya program 35.000 MW. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Lalu, terdapat 5 proyek jaringan transmisi dengan panjang hampir mencapai 280 ribu km serta 4 proyek gardu induk dengan kapasitas 330 MVA.

"Total investasi infrastruktur ketenagalistrikan, khususnya untuk 10 pembangkit listrik mencapai Rp 15 Triliun dan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4.038 orang," ungkap Arifin.

Selain itu, Menteri ESDM juga meresmikan kerjasama antara PLN dengan 6 perusahaan smelter melalui penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), yaitu PT Sebuku Iron Lateritic Ores (30 MVA), PT Parenggean Makmur Sejahtera (40 MVA), PT Ceria Nugraha Indotama (412 MVA), PT Bintang Smelter Indonesia (100 MVA), PT Huadi Nickel Alloy (190 MVA) dan PT Kapuas Prima Citra (2,5 MVA) dengan jumlah mencapai 722 MW.

 

Smelter

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Lalu, terdapat pula penandatanganan MoU dengan 7 perusahaan smelter yaitu PT Aneka tambang, PT Ang And Fang Brother, PT Mahkota Konaweeha, PT Dinamika Sejahtera Mandiri, PT Kalbar Bumi Perkasa, PT Gulf Mangan Grup dan PT Kobar Lamandau Mineral dengan total kebutuhan listrik diperkirakan 395 MW.

Kemudian, program CSR Kelistrikan Sinar Mas Group yang berhasil melistriki 21.926 rumah tangga, serta program BPBL dari Kementerian ESDM dan 28 Badan Usaha Sektor ESDM untuk 57.573 rumah tangga.

"Kami mohon, objek strategis ini dapat dijaga keamanan dan keandalannya sehingga terus dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," pungkas Arifin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya