353 Investor Manfaatkan Fasilitas Early Redemption SBR007

Total volume Early Redemption SBR007 yang disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Multani sebesar Rp 25,80 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Agu 2020, 10:45 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 10:45 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah melalui periode pengajuan Early Redemption dari tanggal 27 Juli sampai dengan 4 Agustus 2020, pada hari Senin, 10 Agustus 2020, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan menetapkan, total volume Early Redemption yang disetujui sebesar Rp 25,80 miliar.

Adapun nilai pokok SBR007 setelah sebagian dilunasi Pemerintah menjadi Rp 3,19 triliun. Setelmen Early Redemption ini pada 10 Agustus 2020, dengan jatuh tempo pada 10 Juli 2021.

Jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas Early Redemption sebanyak 353 investor.

“Dari segi wilayah jumlah investor di wilayah DKI Jakarta mencapai 42,63 persen dari total jumlah yang mengajukan, sedangkan wilayah Indonesia Barat selain DKI Jakarta mencapai 51,99 persen dan di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur sebesar 5,38 persen,” dikutip dari keterangn resmi DJPPR, Selasa (11/8/2020).

Berdasarkan jenis pekerjaan, jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas Early Redemption terbanyak adalah wiraswasta 45,2 persen. Diikuti oleh pegawai swasta sebanyak 23,0 persen dari total investor yang mengajukan Early Redemption.

Untuk investor yang termasuk kategori PNS/TNI/Polri, pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD, profesional, pelajar/mahasiswa, pensiunan, dan ibu rumah tangga secara total jumlahnya mencapai 24,8 persen. Sedangkan 7,0 persen sisanya termasuk dalam kategori lainnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya