Harga Emas Bisa Tembus USD 2.701, Ini Analisisnya

Ketidakpastian seputar kebijakan Trump menjelang pelantikannya turut memberikan dukungan terhadap harga emas, meskipun Dolar AS tetap dalam posisi bullish.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Jan 2025, 12:15 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 12:15 WIB
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Di pasar global, harga emas sempat melonjak ke USD 2.689 pada Senin, mendekati level psikologis di USD 2.700. Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia diperdagangkan dengan sedikit penurunan di sekitar USD 2.690 pada awal sesi di pasar Asia pada Senin (13/1/2025). Penurunan harga emas ini disebabkan oleh penguatan dolar AS yang didorong oleh data ketenagakerjaan AS (Non-Farm Payroll/NFP) yang lebih kuat dari perkiraan.

Namun, permintaan safe-haven akibat ketidakpastian seputar kebijakan Presiden terpilih Donald Trump dan meningkatnya risiko geopolitik membantu membatasi pelemahan emas.

Analisis Dupoin Andy Nugraha menjelaskan, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini menunjukkan bahwa trend bullish masih mendominasi pada harga emas.

"Proyeksi hari ini mengindikasikan bahwa harga emas berpotensi naik hingga USD 2.701 sebagai target terdekat. Namun, jika terjadi reversal, penurunan harga dapat mencapai USD 2.675," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (!3/1/2025).

Dukungan terhadap harga emas juga datang dari risiko geopolitik global. Ketegangan di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina yang terus berlanjut menjadi katalis utama. Serangan Israel yang semakin intensif di Gaza serta laporan serangan di Lebanon selatan meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven.

Di sisi lain, ketidakpastian seputar kebijakan Trump menjelang pelantikannya turut memberikan dukungan terhadap harga emas, meskipun Dolar AS tetap dalam posisi bullish.

Di pasar global, harga emas sempat melonjak ke USD 2.689 pada Senin, mendekati level psikologis di USD 2.700. Meski demikian, data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat pada hari Jumat lalu telah mengubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan Federal Reserve.

Laporan NFP yang positif membuat pelaku pasar memprediksi The Fed hanya akan memangkas suku bunga sebesar 30 basis poin sepanjang tahun ini, dibandingkan perkiraan awal sebesar 45 basis poin.

"Hal ini memberikan tekanan tambahan pada emas, yang tidak memberikan imbal hasil," tambah dia. 

 

Fundamental Solid

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Para pejabat The Fed juga mengisyaratkan bahwa suku bunga kemungkinan besar akan tetap tinggi dalam waktu lama, dengan penurunan hanya akan dilakukan ketika inflasi benar-benar terkendali.

Meskipun demikian, ketidakpastian kebijakan moneter The Fed dan prospek penurunan suku bunga yang lebih lambat tidak sepenuhnya melemahkan momentum bullish emas. Imbal hasil obligasi AS yang tetap tinggi dan Dolar AS yang kuat hanya sedikit membatasi ruang kenaikan logam mulia ini.

Andy Nugraha mencatat bahwa meskipun tekanan dari Dolar AS cukup kuat, jalur paling mudah untuk emas saat ini adalah ke arah atas. Dengan dukungan teknikal dan fundamental yang solid, emas masih memiliki potensi untuk melanjutkan tren bullish dalam jangka pendek.

 

Level Psikologis

Kesimpulannya, harga emas hari ini diprediksi masih berada dalam tren bullish dengan potensi kenaikan hingga mendekati level psikologis USD 2.700.

Risiko geopolitik, ketidakpastian kebijakan Trump, dan ekspektasi terhadap langkah The Fed menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan logam mulia ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya