Ketua MPR Akui Beratnya Ekonomi Indonesia Akibat Covid-19 di Sidang Tahunan

Periode Maret sampai pertengahan bulan Agustus 2020 menjadi fase terberat bagi perekonomian Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Agu 2020, 10:57 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 10:01 WIB
DPR Bersolek Jelang Sidang Tahunan dan Perayaan Kemerdekaan
Petugas membersihkan area depan Gedung MPR/DPR/DPD yang meliputi Kolam, Halaman, Lobi gedung Nusantara Jakarta, Rabu (29/7/2020). Menjelang bulan Agustus yang juga Perayaan Kemerdekaan RI, Parlemen bersolek menyambut sidang Tahunan yang diselenggarakan 14 Agustus 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR periode 2019-2024 Bambang Soesatyo mengatakan jika Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak secara langsung terhadap kesehatan masyarakat maupun pendidikan, tetapi juga di bidang ekonomi. 

Badan Pusat Statistik merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesiatriwulan II-2020 minus 5,32 persen dibanding triwulan II-2019.

Dia menuturkan periode Maret sampai pertengahan bulan Agustus 2020 menjadi fase terberat bagi perekonomian Indonesia.

"Memburuknya perekonomian tidak hanya terjadi diIndonesia, tetapi juga pertumbuhan ekonomi global yang merosot tajam karena terganggunya aktivitas perekonomian akibat pandemi Covid-19," jelas dia dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden di  Gedung MPR, Jumat (14/8/2020).

Bank Dunia melansir bahwa resesi sudah hampir pasti terjadi di seluruh wilayah ekonomi dunia. Resesi akibat Covid-19 ini merupakan yang terburuk dalam sejarah sejak Perang Dunia II.

Sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) juga telah melansir proyeksi serupa. Bahkan, dalam outlook yang dipublikasikan pada bulan April2020, IMF menyebut resesi kali ini lebih dalam daripada era Great Depression pada tahun 1930-an.

Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi(OECD) pun melansir proyeksi yang sama. Dalam laporan terbarunya, OECD menyebut, pandemi Covid-19 semakin membuat dunia terseret dalam jurang resesi terburuk di luarperiode perang dalam 100 tahun.

"Dampak ekonomi akibat virus corona sangat buruk sekali. Pemulihannya akan lambat dan krisis akan memiliki dampak yang bertahan lama, secara tidak proporsional mempengaruhi golongan masyarakat yang paling rentan," jelas dia.

 

Megawati dan SBY Hadiri Sidang Tahunan MPR Secara Virtual

DPR Bersolek Jelang Sidang Tahunan dan Perayaan Kemerdekaan
Petugas membersihkan area depan Gedung MPR/DPR/DPD yang meliputi Kolam, Halaman, Lobi gedung Nusantara Jakarta, Rabu (29/7/2020). Menjelang bulan Agustus yang juga Perayaan Kemerdekaan RI, Parlemen bersolek menyambut sidang Tahunan yang diselenggarakan 14 Agustus 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri Sidang Tahunan MPR secara virtual. Ini disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat membuka Sidang Tahunan MPR.

"Ibu Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual. Presiden ke-6 RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono juga hadir secara virtual," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Selain Megawati dan SBY, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz dan Wakil Presiden ke-11 RI Boediono hadir secara virtual.

Pada Sidang Tahunan MPR ini, Presiden Jokowi hadir secara langsung bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Jokowi tampil mengenakan baju adat daerah Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedangkan Ma'ruf Amin memakai baju setelan jas. Jokowi akan berpidato sebanyak dua kali.

Pertama, di sidang bersama DPR RI dan DPD RI yang akan dilaksanakan pada 10.48 WIB. Jokowi akan menyampaikan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI.

Selain itu, Presiden akan menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 pada pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya