Upaya Pemerintah Jaga Inflasi Stabil 3 Persen di 2021

Pemeintah masih menargetkan angka inflasi tetap di 3 persen pada 2021

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Agu 2020, 19:15 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 19:15 WIB
Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Keuangan terus berkomitmen untuk menjaga tingkat inflasi di level yang terukur. Pada tahun 2021 nanti, target inflasi dipatok pada tingkat 3 persen.

Diantaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pemerintah akan menjaga administered prices dan volatile food.

"Selama ini kami sudah memberikan perhatian luar biasa dan anggaran tentang ketahanan pangan untuk menjadi salah satu prioritas yang sangat tinggi," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021, Jumat (14/8/2020).

Selain mendukung ketahanan pangan, pemerintah juga berupaya untuk menjaga stabilitas harga. Yakni dengan cara menjaga ketersediaan pasokan pangan serta kelancaran distribusi.

Kedepannya, perkembangan inflasi ini dipengaruhi oleh upaya pemulihan ekonomi nasional. Termasuk pemulihan demand dan daya beli dari masyarakat.

Pemerintah melihat, adanya tambahan likuiditas di masyarakat bisa mendorong naiknya permintaan. Sehingga saat ini pemerintah tak segan menggelontorkan berbagai stimulus guna memantik daya beli masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ekonomi Pulih, Waspada Inflasi di 2021

Cek Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan Publik BI Selama Mitigasi COVID-19
Ilustrasi Bank Indonesia.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi tahun depan akan meningkat seiring dengan terjadinya pemulihan ekonomi di Tanah Air. Apalagi pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan berada pada kisaran 4,5 persen sampai 5,5 persen.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti mengatakan, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di tahun depan secara otomatis akan meningkatkan daya beli masyarakat. Kondisi itu yang kemudian akan membentuk angka inflasi di 2021.

BACA JUGA

Viral, Foto Jokowi dan Sri Mulyani Bertemu dalam Seminar 22 Tahun Lalu "Artinya akivitasnya udah ada, supply deman sudah mulai bergerak. Tentunya itu akan melihat inflasi di sana," jelas Destry dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Senin (20/7/2020).

Kendati begitu, dirinya tidak bisa menyebut berapa kisaran kenailan tingkat inflasi pada tahun depan. Namun, jika diklasifikasi berdasarkan sifatnya, kemungkinan tingkat inflasi yang dari sektor makanan akan sulit dikendalikan pada 2021.

"Kalau inflasi core, kita akan melihat dari aktivitas bisnis. Tapi yang sulit dikendalikan adalah inflasi yang sifatnya volatile food. Jadi inflasi yang berasal dari harga makanan," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya