Dongkrak Produk Pertanian Unggulan, Petrokimia Gresik Perluas Lahan Riset

Luas area riset dan kebun percobaan Petrokimia Gresik saat ini mencapai sekitar 7,5 hektar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Agu 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2020, 12:20 WIB
FOTO: Sektor Pertanian Melesat di Masa Pandemi COVID-19
Petani menanam padi di sawah kawasan Tangerang, Banten, Jumat (7/8/2020). PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q), bahkan secara y0y sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Petrokimia Gresik memperluas Area Uji Aplikasi Produk Riset sebanyak 1,4 hektare di komplek Kebun Percobaan Petrokimia Gresik, hal ini untuk meningkatkan variasi produk yang menghasilkan pertanian unggulan.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, perluasan lahan riset ini merupakan wujud implementasi semangat nasionalisme perusahaan. Perluasan lahan riset ini menunjukkan arah pengembangan Petrokimia Gresik sebagai perusahaan berbasis riset, untuk menghasilkan produk dan pelayanan solusi agroindustri untuk pertanian berkelanjutan.

“Jika setiap tantangan atau permasalahan tersebut dapat kami hadirkan solusinya, tentu hal ini akan mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional, pertanian yang berkelanjutan, serta daya saing bangsa,” kata Rahmad, di Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Rahmad mengungkapkan, luas area riset dan kebun percobaan Petrokimia Gresik saat ini mencapai sekitar 7,5 hektar, yaitu terdiri dari 5 hektar kebun percobaan dan 2,5 hektar area perkantoran, delapan unit laboratorium, dan sejumlah mini plant produk pengembangan.

Selain itu, perluasan area riset ini juga sejalan dengan salah satu kunci keberhasilan Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik, yaitu melahirkan ide atau gagasan baru untuk memperkaya diversifikasi produk agar mampu menjadi market leader dan dominant player di ranah agroindustri nasional.

Adapaun fasilitas baru dalam area ini adalah rumah kaca, dua unit screen house, kolam ikan terdiri dari hias dan konsumsi, pertanian hidroponik dengan sistem vertikal, rakit apung, aquaponic, dan dutch bucket, area ternak kelinci dan kalkun, area tanaman pangan padi yang terdiri dari tiga jenis padi Basmati, padi untuk lahan rawa, padi Japonica, area tanaman hortikultura tomat, terong, kol, bayam, sawi, dan selada, area tanaman buah jambu, jeruk, pala, durian, srikaya, dan sebagainya.

“Kami ingin meningkatkan kemampuan dan memperluas kapasitas kami dalam riset dan pengembangan teknologi budidaya pertanian,” ujar Rahmad.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sarana Agroekowisata

Gedung Petrokimia Gresik (pupuk-indonesia.com)
Gedung Petrokimia Gresik (pupuk-indonesia.com)

Dengan demikian, perluasan lahan riset ini juga dapat menjadi sarana agroekowisata bagi masyarakat sekitar. Dimana pengunjung dapat menikmati suasana kebun di tengah padatnya kota industri, sekaligus memperoleh edukasi mengenai budidaya pertanian.

Selain itu, masyarakat juga dapat merasakan pengalaman baru (new customer experience), serta memperoleh pengetahuan secara langsung tentang beternak unggas, ruminansia atau hewan pemamah biak, dan ikan. Pengunjung pun juga bisa merasakan sensasi memetik buah atau sayuran segar secara langsung.

“Semua komoditas tersebut, baik tanaman maupun hewan ternak dibudidayakan dengan menggunakan produk unggulan Petrokimia Gresik,” tutur Rahmad.

Di area tersebut, lanjut Rahmad, juga dilengkapi dengan gerai pertanian Petromart, yaitu gerai dimana pengunjung tidak hanya dapat mengetahui produk unggulan Petrokimia Gresik, tapi juga mendapatkan layanan konsultasi dan solusi terkait aktivitas budidaya pertaian.

"Pada akhirnya program ini dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap dunia pertanian yang merupakan jati diri bangsa sebagai negara agraris," tutup Rahmad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya