PLN Dorong Pertumbuhan Industri di daerah Perbatasan Kalbar

PLN siap mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya para pelaku usaha industri di daerah perbatasan.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Agu 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2020, 19:30 WIB
Proses Pengujian Instalasi Kelistrikan Milik PLN
Petugas melakukan pengecekan atau Quality Control di Pusat Sertifikasi PLN Duren Tiga, Jakarta, Rabu (22/7/2020). PLN Pusertif melakukan pengujian terhadap instalasi kelistrikan, kWh meter, dan seluruh peralatan listrik sesuai standar yang berlaku. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus berupaya mendorong pertumbuhan industri di daerah perbatasan, salah satunya PLN mengaliri listrik di lokasi pabrik PT Kayu Mukti Timber (KMT), yang berlokasi di Desa Urang Unsa Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Perusahaan industri yang memproduksi panel kayu plywood dan venner ini menikmati listrik PLN dengan tarif/daya I3/1.450 kVA. PT. KMT direncanakan akan mulai beroperasi bulan Oktober mendatang.

Manajer PLN UP3 Sanggau, Gurit Bagaskoro mengatakan pihaknya siap mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya para pelaku usaha industri di daerah perbatasan.

“Masa pandemi ini tidak menjadi halangan bagi kami untuk dapat memberikan pelayanan dan menjaga kualitas pasokan listrik kepada pelanggan. Penyalaan listrik di PT. KMT ini tentunya menjadi kado terindah di Hari Kemerdekaan Indonesia ke-75 Tahun untuk masyarakat sekitar lokasi pabrik dimana keberadaannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Desa Urang Unsa,” kata Gurit, dalam keterangannya, Minggu (30/8/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Deputy Manager PT. KMT, Zhe Kienf, mengungkapkan beroperasinya pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah perbatasan terutama untuk masyarakat sekitar pabrik dengan terbukanya lowongan kerja baru.

“Saat ini kami masih fokus untuk melakukan pelatihan bagi karyawan. Target kami dibulan Oktober 2020 sudah mulai dapat beroperasi secara penuh,” kata Zhe Kienf.

Diakuinya, hasil dari pengolahan panel kayu ini nantinya akan diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada PLN atas bantuan dan kerjasamanya selama ini, sehingga keinginan kami untuk dapat menikmati listrik dapat terealisasi. Proses teknis dan administrasinya terbilang mudah, cepat dan transparan. Menggunakan listrik PLN tentunya akan membuat operasional di pabrik kami menjadi lebih efektif dan efisien,” pungkas Zhe Kienf.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

PLN Targetkan Pendapatan Rp 391,6 Triliun di 2021

20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Aktivitas penyambungan penambahan daya oleh petugas PLN di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifli Zaini menargetkan pendapatan mencapai Rp391,6 triliun pada 2021. PLN juga menargetkan beban mencapai Rp378,2 triliun tahun depan.

"Dalam rangka mencapai posisi kinerja keuangan tahun 2021 yang sehat sehingga keberlanjutan operasional terus berjalan yaitu dengan pendapatan Rp391,6 triliun dan beban Rp378,2 triliun," ujarnya, Jakarta, pada Selasa 25 Agustus 2020.

 

PLN menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pendapatan tersebut. Pertama, di tengah pandemi Covid-19 PLN berupaya meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan penjualan listrik untuk pelanggan besar.

"Kami berupaya meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan penjualan listrik untuk pelanggan besar dengan harapan keinginan pelanggan terpenuhi dan melakukan kajian demand pelanggan besar," jelasnya.

Langkah kedua adalah, meningkatkan penjualan listrik untuk pelanggan melalui program promo pemasaran serta menjaga kecukupan pasokan listrik. Selanjutnya, PLN juga akan memberikan tarif kompetitif bagi pelanggan industri sehingga mendorong konsumsi listrik dan mendorong roda perekonomian.

"Sementara itu, upaya meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara mengoptimalkan bauran energi melalui produksi listrik non BBM," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya