OYO Hotel Catat Okupansi Mulai Naik hingga 20 Persen

OYO Hotels and Homes mencatat tingkat okupansi kini mulai menunjukkan tren positif

oleh Tira Santia diperbarui 07 Sep 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2020, 18:15 WIB
OYO
OYO sediakan kediaman sementara bagi tenaga kesehatan. (dok. OYO Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - OYO Hotels and Homes, mencatat berdasarkan data internal OYO, tingkat okupansi kini mulai menunjukkan tren positif dan meningkat sebanyak 70 persen dari titik okupansi terendah di bulan Mei 2020.

“Setiap bulannya, tingkat okupansi berangsur naik sebesar rata-rata 20 persen, dengan 92 persen pemesanan selama pandemi dilakukan melalui kanal penjualan yang dikelola OYO, seperti aplikasi, web, dan micro market selling OYO,” kata Country Head, OYO Hotels & Homes Indonesia Eko Bramantyo, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/9/2020).

Oleh karena itu, untuk meningkatkan okupansi, OYO meluncurkan fitur check-in tanpa sentuhan di Indonesia sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat protokol kesehatan dan keselamatan para tamu dan staf hotelnya.

“Seiring dengan meningkatnya permintaan, OYO terus berupaya memastikan bahwa kami bersama mitra hotel menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan secara ketat di setiap property. Sebagai jaringan akomodasi terkemuka yang menggunakan pendekatan teknologi sebagai DNA perusahaan,” jelasnya.

Selain itu, OYO secara proaktif berinovasi untuk merubah pengalaman para tamu di hotel OYO menjadi lebih seamless dan contactless. Melalui fitur check-in terbaru ini, diharapkan dapat lebih memberikan rasa aman, tenang, dan nyaman bagi para tamu yang menginap di tengah pandemi ini.

Sistem check-in tanpa sentuhan ini merupakan inisiatif lanjutan dari Sanitized Stay, komitmen jangka panjang OYO dalam memastikan penerapan  protokol kesehatan dan keselamatan dalam operasional secara komprehensif mulai dari proses check-in hingga check-out.

Pemanfaatan fitur check-in tanpa sentuhan sendiri sangat mudah. Pada hari check-in, tamu akan menerima link melalui SMS, Whatsapp, atau banner contactless check-in di dalam aplikasi OYO untuk memasukkan dan melakukan proses verifikasi detail pemesanan.

Diantaranya mengisi ID Pemesanan, tanggal check-in, data diri setiap tamu yang datang, serta foto KTP tamu. Untuk memastikan proses check-in sudah selesai, tamu dapat mencari tanda “Online Check-in” pada pemesanan.

Lanjut Eko, dalam proses pemulihan di industri ini, menjaga kepercayaan dan keamanan para tamu menjadi kunci. Sehingga, OYO terus melakukan pendekatan inovatif yang mengutamakan faktor kesehatan dan keselamatan, baik bagi para tamu maupun staf hotel.

“Kami terus secara aktif mengajak para mitra hotel kami untuk menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan dalam operasional hotel dan berharap akan lebih banyak mitra properti yang bergabung ke dalam program Sanitized Stay,” pungkasnya.

20 Persen Hotel Mitra OYO Belum Beroperasi di Tengah Pandemi

Kamar hotel
Berburu Hotel untuk Mudik dan Liburan Lebaran Seharga Rp1.000 (Foto: Dok. OYO)

Diketahui, saat ini 20 persen mitra OYO masih belum dapat mengoperasikan hotel mereka karena pandemi yang masih berlangsung.

OYO mengklaim bahwa perusahaan senantiasa mendukung mitra demi memastikan para mitra tetap dapat menjalankan bisnis. OYO juga mengungkapkan bahwa pihaknya menawarkan diskon sementara dari skema komisi yang mereka miliki saat ini.

“Berdasarkan data market yang dianalisa oleh OYO, mitra pemilik properti telah mengalami pertumbuhan hingga 2,5 kali lipat saat bekerjasama dengan OYO. Pasca-COVID-19, proses pemulihan atas pemesanan kamar hotel yang dilakukan melalui aplikasi OYO menjadi 3x lebih cepat dibandingkan melalui platform lain. Hal ini menjadi nilai tambah bagi para mitra di tengah tekanan industri saat ini,” kata Country Head Emerging Business OYO Indonesia, Eko Bramantyo dalam keterangannya, Jumat (4/9/2020).

Dijelaskan Eko, Perusahaan juga mengklaim bahwa saat ini pembayaran yang belum terselesaikan pada vendor-vendor mereka telah mencapai kurang dari 3 persen dan sebanyak 97 persen dari total penagihan, telah diselesaikan dengan baik berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak.

Perusahaan juga disebut telah mengeluarkan kebijakan untuk memprioritaskan pembayaran kepada para vendor dengan skala usaha kecil untuk memastikan keberlanjutan bisnis mereka selama pandemi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya