20 Persen Hotel Mitra OYO Belum Beroperasi di Tengah Pandemi

Diketahui, saat ini 20 persen mitra OYO masih belum dapat mengoperasikan hotel mereka karena pandemi

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2020, 21:53 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2020, 20:40 WIB
OYO
OYO sediakan kediaman sementara bagi tenaga kesehatan. (dok. OYO Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Diketahui, saat ini 20 persen mitra OYO masih belum dapat mengoperasikan hotel mereka karena pandemi yang masih berlangsung.

OYO mengklaim bahwa perusahaan senantiasa mendukung mitra demi memastikan para mitra tetap dapat menjalankan bisnis. OYO juga mengungkapkan bahwa pihaknya menawarkan diskon sementara dari skema komisi yang mereka miliki saat ini.

“Berdasarkan data market yang dianalisa oleh OYO, mitra pemilik properti telah mengalami pertumbuhan hingga 2,5 kali lipat saat bekerjasama dengan OYO. Pasca-COVID-19, proses pemulihan atas pemesanan kamar hotel yang dilakukan melalui aplikasi OYO menjadi 3x lebih cepat dibandingkan melalui platform lain. Hal ini menjadi nilai tambah bagi para mitra di tengah tekanan industri saat ini,” kata Country Head Emerging Business OYO Indonesia, Eko Bramantyo dalam keterangannya, Jumat (4/9/2020).

Dijelaskan Eko, Perusahaan juga mengklaim bahwa saat ini pembayaran yang belum terselesaikan pada vendor-vendor mereka telah mencapai kurang dari 3 persen dan sebanyak 97 persen dari total penagihan, telah diselesaikan dengan baik berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak.

Perusahaan juga disebut telah mengeluarkan kebijakan untuk memprioritaskan pembayaran kepada para vendor dengan skala usaha kecil untuk memastikan keberlanjutan bisnis mereka selama pandemi.

 

Progress Pengembalian Dana Pelanggan

OYO Hadirkan 49 Jaringan Hotel Sepanjang Jalur Trans Sumatera
Aplikasi OYO menghadirkan 49 Jaringan Hotel Sepanjang Jalur Trans Sumatera (Dok. Humas OYO / Nefri Inge)

OYO Indonesia menyatakan bahwa peningkatan masif dalam permintaan pengembalian dana dapat terjadi dikarenakan peraturan pembatasan wilayah yang diberlakukan oleh pemerintah setempat.

Meskipun begitu, Eko melanjutkan, perusahaan mengklaim selama 6 bulan terakhir, hanya sekitar 1 persen dari total pelangganOYO di Indonesia yang membuat permintaan pengembalian dana, dan perusahaan telah menyelesaikan lebih dari 85 persen permintaan pengembalian dana tersebut. Hal ini berarti hanya terdapat sekitar 0,15 peresen pelanggan yang mengalami penundaan pengembalian dana saat ini.

OYO juga menyebutkan bahwa beberapa alasan proses pengembalian dana yang belum terselesaikan terjadi dikarenakan data pelanggan yang tercantum tidak akurat; seperti email yang tidak lengkap, nomor telepon dan/atau detail rekening bank yang diberikan tidak tepat.

“Kami terus memastikan proses pengembalian uang untuk pelanggan kami dapat terselesaikan secara baik dan cepat. Kami juga menyadari bahwa sistem kami memang masih belum sempurna dan perusahaan senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan kami. Mulai bulan ini, pelanggan dapat memilih untuk menerima metode pengembalian dana mereka melalui dua dompet elektronik (e-wallet) ternama di Indonesia. Fitur inidiharapkan akan mempersingkat proses verifikasi dan meminimalisir kesalahan manusia dalam input data,” pungkas Eko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya