Bandara Sepi, Pengelola Kertajati Pilih Kembangkan Kawasan Industri

Pengelola Bandara Kertajati membuat beberapa strategi manajemen kontinuitas untuk Bandara Kertajati. Salah satunya terkait strategi pemulihan bisnis (business recovery).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Sep 2020, 17:20 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 17:20 WIB
Tiga Maskapai Kembali Terbang Dari Bandara Kertajati
Penerbangan komersial perdana Maskapai Citilink di Bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati sepanjang pandemi Covid-19 tercatat sangat minim. Sejak April hingga Agustus 2020, bandara tersebut hanya mencatat satu kali penerbangan non-komersil.

Direktur Utama BIJB Salahudin Rafi memprediksi, kondisi minim penumpang tersebut bakal terus terjadi hingga rentang waktu 2023-2024.

"Karena pada hari ini panglima yang tertinggi di dunia itu adalah kesehatan. Mau pakar apapun pasti yang paling utama adalah kesehatan. Kebangkitan ini juga kalau vaksinnya sudah ditemukan baru terjadi normal kembali," ujarnya dalam sesi webinar, Selasa (15/9/2020).

Menindaki situasi tersebut, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat disebutnya membuat beberapa strategi manajemen kontinuitas untuk Bandara Kertajati. Salah satunya terkait strategi pemulihan bisnis (business recovery).

Menurut dia, business recovery ini sebenarnya malah back to basic. Dimana tahap pertama pembangunan Bandara Kertajati atau BIJB secara masterplan semustinya difokuskan untuk kawasan industri di sekitarnya.

"Memang saya baca sejarahnya, BIJB atau Bandara Kertajati ini bandara dibangun oleh Pemprov (Jawa Barat) untuk membuat kawasan industri terlebih dahulu, di daerah Majalengka dan Cirebon untuk meratakan ekonomi dari industri yang ada di Jawa Barat. Jadi yang dibangun itu industrinya dulu, kota barunya dulu, lalu bandaranya dibangun," bebernya.

"Ini sejarahnya terbalik, bandaranya dulu dibangun tapi industrinya belum terbentuk. Sehingga kebangkitan untuk bandaranya belum baik," dia menandaskan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ada Tol, Waktu Tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati Bakal Lebih Cepat

Tiga Maskapai Kembali Terbang Dari Bandara Kertajati
Suasana Bandara Kertajati saat pertama kali beroperasi. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk melaksanakan proses groundbreaking ceremony atas pembangunan proyek Jalan Tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang dilaksanakan pada hari ini, Senin (7/9/2020).

Dalam acara groundbreaking ceremony tersebut turut dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Direktur Utama PT Astra Infra Djap Tet FA, Direktur Utama Perseroan Novel Arsyad, Direktur Operasi II Perseroan M. Toha Fauzi, SVP Divisi Infrastruktur 1 Bandung Sasmitoharjo, SVP Corporate Secretary Yuyus Juarsa, dsb. Pelaksanaan groundbreaking ceremony tersebut diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Proyek pembangunan Jalan Tol Akses BIJB Kertajati yang berlokasi di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada November 2021.

"Perseroan optimistis dapat menyelesaikan pembangunan proyek Jalan Tol Akses BIJB Kertajati ini tepat waktu. Dengan masa pelaksanaan proyek yang dimiliki oleh Perseroan selama 12 belas bulan, Perseroan yakin dapat menyelesaikan proyek dengan kualitas terbaik," ungkap Direktur Utama Perseroan Novel Arsyad  dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/9/2020).

Proyek yang dimiliki oleh PT Astra Infra ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek selama 12 bulan dan masa pemeliharaan proyek selama 720 hari kalender sejak berita acara serah terima. Berbekal pengalaman dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh Perseroan dalam mengerjakan berbagai proyek, Perseroan dipercaya oleh PT Astra Infra untuk mengerjakan Paket 1 Mainroad.

Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perseroan, antara lain pekerjaan tanah & main road, pekerjaan overbridge (jembatan), pekerjaan box culvert, pekerjaan box traffic, pekerjaan ramp 6, pekerjaan ramp 7, dsb. Pembangunan pekerjaan main road yang dilakukan oleh Perseroan sebanyak 2 jalur dengan 4 lajur dengan panjang ±1,85 kilometer, sedangkan pekerjaan 2 ramp masing-masing terdiri 1 (satu) jalur dengan 2 lajur sepanjang ±0,3 kilometer.

Proyek Jalan Tol Akses BIJB Kertajati merupakan penambahan lingkup Jalan Tol Cipali yang diharapkan akan menghubungkan Kota Bandung dan sekitarnya melalui Jalan Tol Cisumdawu menuju ke Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati.

Dengan adanya pembangunan proyek ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat akses. Selain itu, pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang serta perekonomian di sekitarnya.

"Perseroan pun berharap dengan dibangunnya proyek Jalan Tol Akses BIJB Kertajati dapat meningkatkan perekonomian di daerah tersebut. Selain itu, pembangunan proyek ini dapat mempermudah dan mempercepat akses di sekitar Bandara Kertajati,” ujar Novel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya