Saka Energi Komitmen Segera Rampungkan Proyek Migas Sidayu dan Pangkah

Proyek Sidayu yang dikembangkan oleh Saka Energi secara keseluruhan, saat ini telah mencapai sekitar 40 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Sep 2020, 19:31 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 19:31 WIB
Produksi Gas Saka Energi di Amerika Meroket 566 Persen (Sumber: Saka Energi)
Produksi Gas Saka Energi di Amerika Meroket 566 Persen (Sumber: Saka Energi)

Liputan6.com, Jakarta PT Saka Energi Indonesia sebagai Anak Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di bidang hulu minyak dan gas bumi, tetap menjalankan 2 proyek pengembangan lapangan baru, yaitu Lapangan Sidayu dan Lapangan West Pangkah.

Pjs. Direktur Utama PGN SAKA, Susmono Soetrisno mengatakan,PGN SAKA tetap berkomitmen untuk melaksanakan pengembangan Lapangan West Pangkah dan Sidayu, di tengah turunnya harga minyak dunia dan pandemi COVID-19.

"Salah satu upaya yang dilakukan oleh PGN SAKA adalah mempersiapkan strategi pengembangan (pengeboran) sumur yang paling tepat untuk meningkatkan keekonomian proyek. Kami optimis dengan strategi pengembangan yang tepat, pelaksanaan proyek West Pangkah dan Sidayu dapat memberikan kontribusi positif terhadap keuangan perusahaan dan negara,” kata Susmono, di Jakarta (17/9/2020).

Lapangan Sidayu akan dikembangkan dengan 3 sumur produksi, dengan produksi minyak sekitar 7 ribu barel per hari (bph) dan 3,9 juta kaki kubik (MMSCFD). Lapangan tersebut berlokasi sekitar 7 km dari Lapangan Utama Pangkah, hasil produksi migasnya akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada, melalui pipa bawah laut.

Adapun perkembangan Proyek Sidayu secara keseluruhan, saat ini telah mencapai sekitar 40 persen. EPCI contractor masih melanjutkan konstruksi pembangunan 2 unit platform WHPC dan WHPD. Target penyelesaian kontrak EPCI kedua platform Sidayu yang didesain sendiri oleh tim PGN SAKA tersebut, diusahakan pada akhir tahun 2020.

PGN tetap berupaya agar Lapangan Sidayu dapat menghasilkan Minyak perdana pada pertengahan tahun 2021.

 

Proyek West Pangkah

(Foto: Liputan6.com/Dian K)
Saka Energi Indonesia

Untuk perkembangan proyek West Pangkah, secara keseluruhan telah mencapai sekitar 82 persen. Untuk operasional di lapangan sedang menyelesaikan pekerjaan fisik, seperti penyelesaian landasan pengeboran (wellpad), pekerjaan konstruksi fasilitas pengolahan dengan kegiatan fabrikasi berlangsung paralel di dua lokasi yang berlokasi di Balaraja dan Handil milik rekanan yang telah ditunjuk, serta pekerjaan pemasangan pipa bawah laut.

Target untuk permulaan pengeboran pertama (spud) dan penyelesaian sumur pertama diusahakan pada Q3 2020.

Di Lapangan West Pangkah akan dikembangkan 4 sumur produksi dengan initial produksi minyak sekitar 2 ribu bph dan gas skeitar 23 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Menurut Susmono, Tim Project Delivery PGN SAKA telah melakukan pemetaan potensi-potensi risiko, melakukan analisa, serta mempersiapkan rencana candangan, termasuk dengan penyesuaian dan solusi terobosan yang diperlukan.

"Hal ini dilakukan agar proyek-proyek tersebut bisa berjalan maksimal untuk mendapatkan nilai sesuai harapan dari stakeholders," tutupnya.

Saat ini, PGN SAKA mengelola 10 Wilayah Kerja di Indonesia dan satu blok Shale Gas di Amerika Serikat. Pengelolaan di 6 Wilayah Kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100% hak partisipasi di Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena dan Muriah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya