Liputan6.com, Jakarta Pembangunan proyek jalur rel ganda (double track) lintas Bogor-Sukabumi berpotensi molor. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan proyek jalur rel ganda sepanjang 26,7 kilometer (km) untuk segmen Cicurug-Paledang terkendala dengan lahan.
Jalur rel ganda KA Bogor-Sukabumi yang akan dibangun harus melintasi lahan PT KAI yang diklaim Istana Batu Tulis Kota Bogor.
"Saat pengukuran untuk melakukan penertiban lahan, pas posisi di belakang Istana Batu Tulis itu didapat bahwa sebagian lahan masuk di batas tanah yang kita miliki," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan jalur ganda lintas Bogor-Sukabumi, David Sujito, Minggu (20/9/2020).
Advertisement
Imbasnya, salah satu proyek strategis nasional yang diusung Presiden Joko Widodo pun ikut terganggu. Padahal, pembangunannya ditargetkan selesai 2021 mendatang.
"Penertiban kita tunda ya karena harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Setneg (Sekretariat Negara)," ujar David.
Menurutnya, ada dua opsi yang akan dilakukan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jabar yakni mengubah trase jalur lintasan kereta atau sesuai rencana awal dengan tetap melewati lahan belakang Istana Batu Tulis.
David memaparkan, apabila mengubah trase ke sebelah kanan rel jika dari arah Kota Bogor ada ruas jalan perkampungan yang akan terdampak.
"Kalau kajian teknisnya tidak memungkinkan ya kita akan kembali melakukan koordinasi lah untuk mengambil sebagian lahan. Kalau masuk ke dalam Istana Batu Tulis itu mungkin ada hampir 10 meter," paparnya.
Namun jika sesuai perencanaan awal pun kemungkinan target pembangunan jalur rel ganda bisa jadi meleset dari perkiraan semula.
"Kita koordinasi dengan pihak istana, melalui Mensesneg mungkin itu juga akan butuh waktu," terangnya.
Â
Saksikan video di bawah ini:
Kajian Baru
Secara konsep, ia belum mengetahui perluasan kawasan Stasiun Batu Tulis untuk dijadikan apa. Namun melihat kondisi di Stasiun Batu Tulis berhimpitan dengan perlintasan sebidang, maka perlu dilakukan kajian baru agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Di samping mengubah trase, ada beberapa pekerjaan fisik yang tampak sulit dirampungkan tahun 2021.
Di antaranya medan yang sulit dan berbukit-bukit serta mengganti Jembatan Paledang untuk jalur rel ganda, yang kini masih dalam tahap kajian analisis dampak lalu lintas.
"Di lapangan faktornya kondisi alam ya, pertama di segmen arah Ciomas, di sisi kiri bukit, kemudian dari Ciomas mengarah ke Paledang (Kota Bogor) sebelah kirinya sungai tebing yang tinggi," ucapnya. (Achmad Sudarno)
Advertisement