Terminal Kijing Punya Jembatan Penghubung Dermaga Terpanjang di Indonesia

Terminal Kijing akan jadi pelabuhan internasional terbesar di Kalimantan, dibangun untuk menampung kapal besar bermuatan hingga 100 ribu DWT.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Okt 2020, 20:51 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 20:50 WIB
Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh Wijaya Karya akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. (Dok Wika)
Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh Wijaya Karya akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. (Dok Wika)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. Trestle merupakan jembatan penghubung antara dermaga dengan area darat yang biasanya dimiliki oleh pelabuhan besar dengan dermaga yang berlokasi di tepi laut. Terminal Kijing yang akan menjadi pelabuhan internasional ini salah satunya.

Terminal Kijing yang akan menjadi pelabuhan internasional terbesar di Kalimantan ini dibangun untuk menampung kapal besar bermuatan hingga 100 ribu DWT, dan membutuhkan draft kapal besar hingga kedalaman 15 meter. Menyesuaikan struktur dan kedalaman yang dibutuhkan, tim proyek membangun trestle sepanjang 3.374 meter.

"Trestle ini menjadi yang terpanjang dalam sejarah WIKA dan telah disepakati bersama owner juga agar tidak terlalu dekat jaraknya ke darat untuk memperoleh kedalaman air yang cukup agar kapal berukuran sampai 100 ribu DWT bisa berlabuh, yaitu kedalaman 17 meter," tutur Direktur Operasi I WIKA Hananto Aji, Jumat (23/10/2020).

Struktur trestle Terminal Kijing ini terbagi atas dua bagian, yakni struktur bawah dan atas. Struktur bawah terdiri atas Concrete Spun Pile (CSP) diameter 800 dan 600 milimeter, serta free standing atau tiang yang berdiri bebas di atas tanah dasar, dari 4 meter sampai dengan 17 meter. Sedangkan struktur atas atau deck menggunakan sistem girder simple span made continuous bentang 21,6 dan 24,6 meter.

 

Percepat Konstruksi

Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh Wijaya Karya akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. (Dok Wika)
Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh Wijaya Karya akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. (Dok Wika)

Sistem girder dengan bentang menengah tersebut dapat mempercepat konstruksi dibanding sistem pile slab dengan bentang pendek (5-12 meter) karena mampu mengurangi jumlah pemancangan tiang di laut yang butuh waktu lama dengan tingkat resiko hambatan pekerjaan tinggi.

Terdiri dari 4 lajur dengan 2 jalur masing-masing, jembatan ini dikerjakan menggunakan slab girder full precast yang juga pertama kali diterapkan di pekerjaan sejenis, dan dapat dimanfaatkan sebagai akses konstruksi sehingga juga mempercepat prosesnya.

Pada metode ini, precasttelah dirakit sebelumnya dan tidak membutuhkan pengecoran slab di atas tongkang di laut untuk meminimalisir resiko serta mempercepat proses konstruksi.

 

Paralel

Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh Wijaya Karya akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. (Dok Wika)
Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh Wijaya Karya akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. (Dok Wika)

"Bukan hanya itu, kita juga menggunakan 3 crane di atas 3 tongkang yang bekerja secara paralel untuk melakukan instalasi girder dan plat precast," sambung Aji.

Saat terpasang nanti, trestle terpanjang di Indonesia tersebut akan masuk dalam rangkaian milestone yang telah dicatatkan oleh WIKA. Pada proyek ini, WIKA juga meraih penghargaan atas 2,9 juta jam kerja selamat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya