Pembangunan Terminal Kijing Capai 70 Persen

Terminal Kijing diproyeksikan akan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan serta akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Jul 2020, 13:02 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 13:02 WIB
Pelabuhan Terminal Pontianak
Aktivitas pekerja di Terminal Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (11/4). PT Pelindo II (Persero) hari ini mencanangkan pembangunan Pelabuhan Terminal Tanjung Pura (Terminal Kijing). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Arif Suhartono menyatakan, progres pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah mencapai 70 persen.

Adapun, soft launching terminal ini akan dilakukan bulan Juli ini karena ada permintaan operasi di bulan Agustus mendatang.

"Progres Terminal Kijing sudah 70 persen, kita mau soft launching bulan ini karena ada klien yang minta Agustus sudah operasi," kata Arif dalam diskusi bersama awak media, Jumat (24/7/2020).

Lebih lanjut, pembangunan terminal yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini tetap dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Imbasnya, pembangunan menjadi lebih lambat, namun tetap tidak mengubah target awal perusahaan.

"Proyek Terminal Kijing tetap jalan, mengikuti protokol kesehatan, tapi speednya jauh lebih rendah," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pelabuhan Terbesar

Perkembangan pembangunan sisi laut Terminal Kijing yang berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Perkembangan pembangunan sisi laut Terminal Kijing yang berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Sebagai informasi, Terminal Kijing diproyeksikan akan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan serta akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.

Luas total kawasan ini mencapai 200 hektare dengan trestle sepanjang 3,45 km serta dirancang mampu melayani kapal kontainer dengan kapasitas di atas 10 ribu TEUs. Terminal peti kemasnya sendiri dibangun dengan kapasitas 2 juta TEUs per tahun.

Tercatat hingga kuartal I 2020, pembangunan terminal ini sudah menyerap dana investasi sebesar Rp 2,37 triliun. Adapun, anggaran pembangunan kawasan ini mencapai Rp 5 triliun untuk tahap pertama.

 

Terintegrasi

 

Terminal Kijing juga akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus dan diharapkan akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.

"Kita harap ini dapat bernilai ekonomi dan menjadi bermanfaat di wilayah Kalimantan Barat dan tentunya bisa mendukung finansial perusahaan ke depannya," kata Arif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya