Liputan6.com, Jakarta - Belakang, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan jajaran komisaris perusahaan pelat merah dan menempatkan tokoh-tokoh pendukung Jokowi di posisi tersebut.
Keputusan tersebut menuai kontroversi. Direktur Eksekutif BUMN Institute Achmad Yunus mengatakan, langkah pengangkatan relawan Jokowi sebagai komisaris BUMN merupakan bagian dari politisasi BUMN.
Baca Juga
"Jelas politisasi BUMN, rangkaian dari politik transaksional dan dagang sapi. Bagi-bagi kue kepada orang-orang yang berjasa dan praktek itu menjadikan BUMN semakin jauh dari profesional" kata Achmad saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/11/2020).
Advertisement
Menurut Achmad, penunjukkan komisaris perusahaan pelat merah harus didasarkan pada pengalaman dan kompetensi yang sesuai.
"Silahkan tunjuk pengalaman apa yang mereka punya? Itu hanya pembelaan dari mereka. Buktinya tidak ada pengalaman mereka yang spesial dibutuhkan BUMN," tandasnya.
Memang, komisaris BUMN lebih baik berasal dari kalangan luar. Kendati, menurutnya, tokoh-tokoh yang ditunjuk Erick Thohir tidak memiliki kualifikasi yang dimaksud.
"Kalau komisaris memang lebih baik dari luar, tidak harus dari dalam. Cuma kriterianya harus memiliki pengalaman profesional di bidang-bidang yang menjadi corebusiness BUMN tersebut. Tapi dari timses (tim sukses) yang ditunjuk sebagai komisaris tidak memiliki kualifikasi tersebut," jelasnya.
Hal ini, kata Achmad, akan menghambat tujuan BUMN ke depannya, termasuk untuk masuk ke kancah internasional. Bahkan, BUMN juga bisa "sakit" jika penunjukkan komisarisnya dipolitisasi.
"Kalau kita melihat sejarah, salah satu penyebab BUMN sakit (ialah) akibat, pertama integritas, sarang KKN, dan kedua, politisasi. Dua hal itu menyebabkan BUMN tidak bisa bersaing," tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Tunjuk Relawan Jokowi Kang Dede Jadi Komisaris Pelni
Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk relawan Jokowi yang juga seorang influencer Kristia Budiarto atau yang biasa dikenal sebagai Kang Dede sebagai Komisaris Independen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Hal ini diatur dalam Surat Keterangan Kementerian BUMN Nomor: SK-354/MBU/11/2020 Tentang: Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia.
Dalam salinan surat Keputusan Menteri BUMN tersebut, posisi Marwanto Harjowiryono selaku Komisaris digantikan oleh Iwan Taufiq Purwanto dan Widodo Hario Mumpuni selaku Komisaris Independen digantikan oleh Kristia Budiyarto.
"Hari ini kami telah menerima komisaris baru di Pelni, manajemen berharap dengan kehadiran dua komisaris baru di Pelni dapat mendukung dan menyukseskan visi misi Perusahaan serta dapat mengembangkan potensi bisnis perusahaan," terang Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).
Sebagai informasi, Kristia Budiarto atau Antonius Kristia Budiarto dikenal sebagai Kang Dede alias @kangdede78 atau Dede Budhyarto. Kang Dede menyuarakan dukungannya terhadap Jokowi dan program-programnya dalam akun Twitternya.
Dengan demikian, berikut ini adalah susunan anggota dewan komisaris PT Pelni yang baru:
Komisaris Utama: Ali Masykur Musa
Komisaris: Haryo Indratno
Komisaris: Wahju Aji
Komisaris: Eddy Susanto Soepadmo
Komisaris: Iwan Taufiq Purwanto
Komisaris Independen: Kristia Budiyarto.Â
Advertisement
Relawan Timses Jokowi Jadi Komisaris BUMN Lagi, Kini di Jasa Raharja
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk nama Dyah Kartika Rini sebagai Komisaris Independen perusahaan pelat merah di bidang asuransi, PT Jasa Raharja (Persero).
Hal tersebut terungkap dari postingan di akun Instagram resmi Jasa Raharja @pt_jasaraharja.
"Selamat kepada Ibu Dyah Kartika Rini yang telah diangkat sebagai Komisaris Independen PT Jasa Raharja," demikian dikutip Liputan6.com, Rabu (28/10/2020).
Dalam postingan tersebut juga tercantum nama Budi Setiyadi yang masih menjadi Komisaris Utama perusahaan BUMN itu. Budi saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Sebagai informasi, Dyah ialah salah satu relawan pemenangan Jokowi sejak pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 dan pemilihan Presiden 2014. Dyah diketahui menjabat sebagai Koordinator Jokowi Advanced Social Media Volunteers.
Sebelumnya, Erick juga sempat mengangkat relawan tim sukses Jokowi, Eko Sulistyo sebagai Komisaris PT PLN (Persero). Eko sendiri merupakan mantan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) periode 2014-2019. Dirinya menjadi tim kampanye Jokowi sejak sang Presiden masih melakukan pilkada di Solo, Jawa Tengah.
Lalu, Eko juga sebelumnya adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Solo 2003-2008.
Dengan demikian, berikut susuan Dewan Komisaris BUMN PT Jasa Raharja:
Komisaris Utama : Budi Setiyadi
Anggota Komisaris :
1. Setya Utama
2. Suprianto
3. Humaniati
Komisaris Independen :
1. Antonius
2. Dyah Kartika RiniÂ