Perkuat Industri Asuransi, Pemerintah Luncurkan Indonesia Financial Group

Indonesia Financial Group (IFG) menjalankan peran dan fungsi penting dalam pembangunan nasional melalui industri asuransi dan penjaminan yang kuat.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Nov 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 18:15 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah resmi dibentuk oleh Pemerintah sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham BPUI tanggal 17 Maret 2020 lalu, Indonesia Financial Group (IFG) hadir untuk menjadi penggerak finansial perekonomian Indonesia khususnya di bidang perasuransian dan penjaminan.

IFG menjalankan peran dan fungsi penting dalam pembangunan nasional melalui industri asuransi dan penjaminan yang kuat, serta mendirikan asuransi jiwa yang dapat memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat.

Sebagai induk holding, IFG memiliki sembilan entitas anak perusahaan yang fokus pada produk keuangan dan pasar modal, asuransi umum dan penjaminan, serta asuransi jiwa dan kesehatan.

Anak perusahaan IFG meliputi PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Graha Niaga Tata Utama, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa.

Dengan total aset secara konsolidasi sebesar Rp 76,2 triliun, IFG siap menjalankan komitmen perusahaan dalam pengelolaan industri asuransi di Indonesia.

Tercatat hingga saat ini IFG telah berhasil memberikan perlindungan asuransi dan penjaminan dengan total premi brutosebesar Rp 18 triliun, dimana total dana pengelolaan konsolidasi holding mencapai Rp 81,8 triliun.

Dalam menjalankan perannya untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),IFG melalui anggota holding telah menyalurkan penjaminan kredit modal kerja KUR senilai Rp143 triliun dan penjaminan UMKM senilai Rp 8,3 triliun kepada lebih dari 200,000 pelaku UMKM.

“IFG hadir untuk membawa perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, danpenjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yangpenuh integritas, dan manajemen risiko, compliance, serta risk culture yang baik. Kami juga bertekad untuk memperkuat daya saing di sektor asuransi dan penjaminan, serta memperkuatfungsi investasi dalam ekosistem asuransi nasional,” ujar Direktur Utama IFG Robertus BiIlitea dalam keterangan tertulis di di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah menerangkan, ada 3 faktor utama yang melekat dalam semangat pembentukan IFG sebagai holding, yaituefisiensi, integrasi dan sinergi, dimana IFG berperan memberi arahan strategis kepada seluruh anggota holding untuk mencapai hal tersebut.

"Sementara itu, kami juga melakukan transformasi budaya perusahaan untuk dapat meningkatkan pembangunan kapabilitas organisasi holding,dan sumber daya manusia,” ucap dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Disambut Baik

Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (dok: KBUMN)

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik lahirnya IFG. Sebagai holding BUMN asuransi danpenjaminan, IFG berperan sebagai pilar penting dalam industri keuangan Indonesia dalammenciptakan produk dan jasa layanan yang inovatif, cermat, tepat, dan bermanfaat bagimasyarakat Indonesia.

"Tentu sebagai lembaga keuangan yang menaungi bidang investasi, asuransi, dan penjaminan,Indonesia Financial Group diharapkan mampu menaikkan pertumbuhan industri keuangan danselalu mengedepankan semangat amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratifatau kami sebut dengan AKHLAK," ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan kehadiran IFG dapat semakin mendorongtransformasi institusi-institusi keuangan terutama di bidang perasuransian.

"Saya berharap IFG dapat menjalankan peran penting dalam meningkatkan investasi danmemulihkan perekonomian Indonesia melalui produk dan layanan keuangan yang inovatif dankolaboratif," tuturnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitanmenyatakan bahwa IFG adalah semangat besar pemerintah untuk menghadirkan layanan danproduk keuangan terlengkap.

Luhut menambahkan bahwa di tengah berbagai macam permasalahan yang dihadapi industri asuransi, pangsa pasar asuransi Indonesia masih sangatluas untuk dijajaki. Pasalnya, dari 273 juta penduduk Indonesia hanya sekitar 1,7 persen yang telah mengikuti program asuransi.

Kondisi tersebut merupakan tantangan bagi para pelaku industri asuransi untuk terusberekspansi, terutama pada era digital saat ini. industri asuransi harus siap berinovasi, danterus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asuransi sebagai proteksidi masa mendatang.

"Kehadiran IFG memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia melalui berbagaimacam program yang dimiliki. Saya berharap sebanyak mungkin masyarakat turutmemanfaatkan produk-produk asuransi yang telah disediakan oleh IFG,” ucap Luhut.

Untuk memperkuat bisnis holding dan meningkatkan pelayanan, IFG juga mendirikan IFG Life,perusahaan asuransi yang fokus di layanan asuransi jiwa dan kesehatan. Kedepannya IFG Life akan menerima migrasi polis asuransi dari nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hasilrestrukturisasi.

“IFG Life akan fokus pada layanan asuransi jiwa berbasis proteksi. Perusahaan juga akanmenawarkan produk perencanaan masa depan dalam bentuk dana pensiun, yang berbentukDana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK),” ucap Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga.

Pemerintah telah menyetujui untuk menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesarRp22 triliun kepada IFG. Suntikan modal itu akan diberikan dengan dua tahap, yakni sebesarRp12 triliun pada 2021 dan Rp10 triliun pada tahun berikutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya