Kedai Kopi Menjamur, Ekspor Kopi Indonesia Turun

Indonesia merupakan negara eksportir kopi ke berbagai negara dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2020, 18:00 WIB
Youtap Permudah Transaksi Digital bagi Pelaku Usaha
Barista membuat kopi dan melayani pembeli menggunakan teknologi Youtap di coffe shop, Gading Serpong, Tangsel, Sabtu (14/11/2020). Di tengah pandemi Covid-19, Youtap memudahkan pedagang untuk dapat memonitor penjualannya dan mencetak catatan penjualan yang akurat. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono mengatakan Indonesia merupakan negara eksportir kopi ke berbagai negara dunia. Namun beberapa tahun terakhir ekspor kopi Indonesia ke luar negeri mengalami penurunan.

Alasannya tingkat konsumsi kopi di dalam negeri meningkat. Ini sejalan dengan menjamurnya kedai kopi yang dikelola di tanah air.

"Konsumen kopi dalam negeri ini tinggi karena banyak kafe kopi yang trennya memakai kopi nusantara," kata Doni dalam acara Dialog Kopi: Kulak Kulik Nikmatnya Bisnis Kopi, Jakarta, Sabtu, (21/11/2020).

Menjamurnya bisnis kopi modern ini memang menghasilkan pertumbuhan ekonomi kreatif. Kopi saat ini sudah menjadi gaya hidup di masyarakat.

Hanya saja eskpor kopi menurun karena habis memenuhi kebutuhan domestik. Sedangkan untuk kebutuhan ekspor, Indonesia hanya mampu menjual 4 persen dari kebutuhan kopi secara global.

"Kita lihat ekspor kopi kita turun, kita hanya penuhi 4 persen dari kebutuhan kopi dunia," kata dia.

Padahal, lanjut Doni, Indonesia merupakan negara ke-4 pengekspor kopi ke pasar global. Selain itu, kopi nusantara juga memiliki rasa yang unik dari kopi dari negara lain.

Doni mengatakan Indonesia harus bisa menjawab tantangan ini dengan meningkatkan produksi kopi nusantara. Diharapkan produksi kopi Indonesia harus bisa setara dengan Brazil dan Vietnam.

"Produksi kopi kita tidak secepat Brazil dan Vietnam," kata dia.

Untuk itu peningkatan lahan perkebunan kopi itu sangat diperlukan. "Ini harus didorong karena kita ini masalah lahan, ini tantangan kita," kata dia mengakhiri.

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jurus Pelaku Usaha Gairahkan Industri Kopi di Tengah Pandemi

Racikan Segelas Kopi ala Barista Tunanetra Ahmad Hilmy Almusawa (22) di Mata Hati Koffie, Pondok Cabe
Barista tunanetra Ahmad Hilmy Almusawa (22) memilih biji kopi dengan meraba huruf braille di atas toples di Mata Hati Koffie, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (21/7/2020). Mata Hati Koffie yang berdiri bulan Februari juga mempekerjakan barista penyandang tunanetra. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Demi menggairahkan kembali industri kopi di tengah pandemi, RASA Group menggelar kompetisi antarpembuat minuman kopi bertemakan Barista Innovation Challenge 2020.

Beragam jenis kopi dari sejumlah daerah penghasil kopi di Indonesia akan diracik agar dapat menjadi penerus kesuksesan beberapa kopi kekinian saat ini.

Ini Kompetisi ini dilatarbelakangi banyaknya barista Nasional yang berkiblat kepada industri kopi luar negeri. Barista Innovation Challenge 2020 diharapkan dapat menginspirasi seniman kopi tanah air untuk mengembangkan tren minuman kopi yang benar-benar Indonesia.

Pemilik RASA Group, Sherley Ruslie, menjelaskan kompetisi ini tidak hanya memberikan peluang bagi barista Indonesia untuk memenangkan hadiah senilai puluhan juta rupiah.

"Kompetisi ini didedikasikan bagi para barista Indonesia agar dapat menjadi stimulus dan mempersiapkan mereka dalam membangun coffee shop mereka sendiri melalui penciptaan resep khas yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis kopi mereka," kata Sherley dalam keterangan resminya, Selasa (10/11/2020).

Sherley menambahkan dalam membuat kreasi minuman, peserta diajak untuk menggunakan biji kopi tanah air sehingga bisa menghasilkan minuman bercita rasa Indonesia.

Peserta diminta untuk menciptakan resep khas mereka dan mempelajari bagaimana keunikan, cerita dan penggunaan media sosial dapat menjadi poin penting dalam memenangkan persaingan di industri kopi Indonesia.

"Saran untuk para peserta, buatlah kreasi minuman yang mempunyai latar belakang yang khas, menggambarkan identitas dan keunikan Anda sebagai barista dan tentunya memiliki cita rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia," jelas Sherley.

Acara ini akan digelar dalam tiga tahap. Di tahap kualifikasi pertama pada 06 November - 21 Desember 2020, video kreasi minuman dikumpulkan dari seluruh peserta dan akan dipilih 30 peserta teratas (top 30). Dilanjutkan dengan babak semifinal dimana akan dipilih lima peserta teratas (top 5) dari 30 kreasi minuman yang lolos seleksi.

Lima barista terbaik akan bersaing untuk membuat dua kreasi minuman baru pada tahap final, yang akan digelar pada 26 Januari 2021 di Jakarta. Pemenang akan ditentukan oleh dewan juri yang terdiri dari pelaku industri dan pakar industri kreatif.

"Dari Barista Innovation Challenge, kami harap barista Indonesia dapat menggali lagi tingkat kreativitas mereka, yang dapat ditunjukkan dalam skala nasional," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya