Penerima Manfaat Kartu Prakerja Tembus 5,9 Juta Orang

Pemerintah akan terus melanjutkan Program Kartu Prakerja pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Nov 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi kartu prakerja. Prakerja.go.id
Ilustrasi kartu prakerja. Prakerja.go.id

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mencatat, penerima Program Kartu Prakerja hingga saat ini telah mencapai 5,9 juta orang dari total 43 juta pendaftar. Jumlah ini melampaui target pemerintah yang mencanangkan 5,6 juta penerima Kartu Prakerja pada tahun ini.

"Hingga saat ini sampai Gelombang 11, sudah ada 5,9 juta penerima program Kartu Prakerja," ujar Susiwijono dalam webinar bertemakan,” ujar dia dalam diskusi daring - Survei BPS : Bicara Tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).

Dari 43 juta orang yang mendaftar tersebut, hampir 100 persen melalui jalur pendaftaran mandiri di situs prakerja.go.id. Menurut Susiwijono, jumlah pendaftar yang membludak ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi, seiring dengan kemudahan dalam aksesnya dan didukung sistem manajemen pelaksana yang telah disiapkan dengan baik.

Sementara, dari total 5,9 juta penerima manfaat Kartu Prakerja, Susiwijono menyebutkan, sebanyak 5,1 juta diantaranya telah menyelesaikan pelatihan. Saat ini terdapat 1.663 pelatihan dari 150 lembaga pelatihan, dengan pelatihan yang paling diminati, yaitu penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku.

"Saat ini rating pelatihan di Kartu Prakerja adalah 4,9 dari skala 5, ini sangat bagus sekali. Sehingga dapat dikatakan peserta puas dengan pelatihan yang diambilnya,” ujar Susiwijono.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Sesuai

Cara Mudah Daftar Kartu Prakerja dan Fasilitas yang Didapat
Cara Mudah Daftar Kartu Prakerja dan Fasilitas yang Didapat. (Sumber: Situs Resmi Kartu Prakerja)

Hal ini, lanjut dia, konsisten dengan hasil survei internal, dimana 84 persen mengatakan pelatihan peningkatan kompetensi baik skilling, reskilling, atau upskilling. Menurutnya, hasil survei ini mengindikasikan manfaat program yang nyata. Sekaligus menepis anggapan bahwa pelatihan online tidak berkualitas.

Susiwijono menambahkan, pemerintah akan terus melanjutkan Program Kartu Pra Kerja pada 2021 mendatang. Penerima program pada 2020 tidak akan menjadi penerima pada 2021 demi pemerataan bagi seluruh angkatan kerja.

"Untuk itu saya menghimbau kepada para penerima Kartu Pra Kerja agar menggunakan saldo bantuan pelatihan semaksimal mungkin. Selain itu, saya mendorong bagi penerima yang belum menyelesaikan pelatihan yang pertama, agar segera menyelesaikan pelatihannya karena apabila tidak diselesaikan sebelum tanggal 15 Desember 2020, maka insentif sebesar Rp 2,4 juta tidak dapat diterima," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya