Pertamina EP Ikut Jaga Lingkungan Lewat Konservasi Mangrove

Pertamina EP bersama masyarakat telah berkomitmen menjaga ekosistem dan kualitas [lingkungan](4409566 "") di kawasan konservasi mangrove CMBR.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Nov 2020, 16:20 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2020, 16:20 WIB
Hutan Mangrove Wonorejo
Hutan Mangrove Wonorejo adalah wisata alam terbaik di Surabaya (Foto: indoturs.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina EP berkomitmen untuk peduli dan menjaga kualitas lingkungan, dengan membangun infrastruktur di kawasan kawasan konservasi mangrove Coastal& Marine Biodiversity Reserve (CMBR) Lembung Paseser.

Poleng Field Manager Jemy Oktavianto mengatakan, Pertamina EP Asset 4 Poleng Field bersama masyarakat telah berkomitmen menjaga ekosistem dan kualitas lingkungan di kawasan konservasi mangrove CMBR, Lembung Paseser, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.

Untuk menunjang Komitmen menjaga kualitas lingkungan, Pertamina EP membangun jembatan sepanjang 350 meter, infrastruktur ini untuk memudahkan aktifitas pemantauan, rehabilitasi mangrove dan hutan pantai yang sudah dikembangkan sejak tahun 2017.

“Pandemi Covid-19 tidak menghentikan kewajiban perusahaan untuk tetap tumbuh bersama masyarakat, khususnya dalam bidang lingkungan.” ujar Jemy, di Jakarta, Kamis (26/11/2020).

Mengusung konsep konservasi, riset, penelitian dan pemberdayaan masyarakat CMBR Lembung Paseser ini bisa menjadi sentra penelitian dan edukasi. Jemy berharap, dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang sudah teridentifikasi dapat menjadi lokasi riset dan pendidikan bagi masyarakat.

“Sebanyak 34 spesies mangrove dan 68 spesies burung telah teridentifikasi dan terpantau di wilayah ini, selain untuk menambah pengetahuan lokasi ini dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata baru," tuturnya.

Proses identifikasi satwa dan fauna tersebut telah dibukukan dalam buku saku berjudul Avifauna Lembung Paseser, yang merupakan buku kedua yang diterbitkan oleh Pertamina EP sebagai bagian menambah kepustakaan tentang keanekaragaman hayati.

“Pada buku ini dijelaskan peran burung, upaya konservasi burung maupun daftar spesies burung yang ada di Lembung Paseser," ujar Jemy.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Bangkalan, Anang Yulianto menyampaikan harapannya agar perusahaan tetap konsisten melaksanakan program menjaga ekosistem dan kualitas lingkungan serupa.

“Program yang sudah digagas oleh perusahaan tentu harus kita dukung, kita berharap program seperti bersih-bersih sampah di pantai juga bisa dilakukan dengan mengajak masyrakat dan siswa-siswi sekolah untuk ikut berpartisipasi," kata Anang.

Sejak 2017, Poleng Field telah mendukung dan menggalakkan restorasi mangrove pada lahan seluas 10,75 hektar dengan melakukan penanaman 76.536 bibit serta penanaman hutan pantai seluas 4 hektar. Pada area konservasi ini juga menjadi sentra pembibitan mangrove mencapai 29 ribu bibit dan pembibitan cemara laut sebanyak 5 ribu bibit.

Lembung Paseser memiliki sejarah yang serupa. Kawasan pesisir Desa yang kaya akan berbagai spesies mangrove ini pernah mengalami kerusakan besar-besaran akibat alih fungsi sebagai tambak udang. Kejayaan budidaya udang akhirnya mengalami titik nadhir nya di akhir 90-an menyisakan lahan-lahan yang ditinggalkan.

Suksesi alami mangrove terjadi namun membutuhkan intervensi agar dapat berjalan optimal. Oleh karenanya, Poleng Field berinisiatif melakukan intervensi melalui program CSR CMBR Lembung Paseser.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

UMKM Sorong Bangkit, Pertamina Salurkan Modal Rp 1,175 Miliar Lewat Pinky Movement

Pinky Movement Pertamina Berhasil Meraih Penghargaan ICSB Indonesia 2020
Pinky Movement Pertamina.

PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) VII Kasim Marketing Operation Region (MOR) VIII Papua – Maluku kembali menyalurkan bantuan modal usaha Program Kemitraan Pinky Movement bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kota dan Kabupaten Sorong. Penyaluran ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan sekaligus untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19.

Unit Manager Comm, Rel & CSR RU VII Dodi Yapsenang menjelaskan, bantuan modal yang disalurkan sebesar Rp 1,175 miliar kepada total 13 mitra UMKM di wilayah Kota dan Kabupaten Sorong, pada Kamis sore (19/11) waktu setempat. Penyaluran dilakukan secara simbolis oleh General Manager RU VII Yulianto Triwibowo.

Dodi menambahkan, bahwa penyaluran Program Kemitraan Pinky Movement ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Pertamina. Sehingga menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Program Pinky Movement berupa pinjaman modal usaha kepada pelaku UMKM outlet LPG yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas usaha dan kompetensi melalui pembinaan dan pendampingan, serta sebagai edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan LPG subsidi sesuai peruntukkannya” jelasnya.

 2 dari 3 halaman Pertamina Beri Pelatihan dan Asistensi SertifikasiMenurut Dodi, selain modal usaha, UMKM binaan juga akan mendapatkan pembinaan berupa pelatihan dan asistensi sertifikasi yang dibutuhkan. Tujuan pembinaan ini adalah agar pelaku UMKM tersebut dapat meningkatkan kompetensinya, mengembangkan bisnisnya, dan sehingga bisa naik kelas.

“Pertamina menyadari bahwa peran UMKM sangat membantu dalam hal penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan kemandirian serta kewirausahaan dan bergeraknya perekonomian daerah” lanjut Dodi.

Upaya ini merupakan salah satu bentuk implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs). Yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif. Di mana diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertamina, lanjut Dodi, juga memberikan pola pendampingan, pembinaan, pelatihan yang terarah.  Serta pemberian fasilitas promosi dan pengembangan pasar dalam ajang pameran. Hal ini merupakan salah satu cara Pertamina dalam mendampingi mitra binaan untuk tumbuh dan berkembang.

 3 dari 3 halaman Pinky MovementPinky Movement sendiri merupakan program pinjaman modal usaha bagi UMKM outlet LPG untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjual LPG nonsubsidi, maupun UMKM pengguna LPG subsidi yang ingin beralih menggunakan LPG nonsubsidi. Sejak program ini dijalankan, Program Pinky Movement telah menyasar setidaknya 2000 outlet dan 100 usaha kecil pengguna LPG subsidi dengan target total penyaluran mencapai 102 miliar.

"Bagi pelaku UMKM yang berminat mengikuti Program Kemitraan Pinky Movement, dapat menghubungi melalui telepon Pertamina 135 maupun mengakses situs www.pertamina.com/id/program-kemitraan dan email: pcc@pertamina.com," tuturnya.

Infografis Protokol Kesehatan

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya