BPH Migas Sarankan ASDP Siapkan Kapal dengan 2 Sistem Bahan Bakar, BBM dan LNG

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa melakukan Kunjungan Lapangan terkait ketersediaan kebutuhan JBT untuk kapal ASDP wilayah Sorong, Papua Barat.

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Nov 2020, 12:35 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 12:35 WIB
Kepala BPH Migas melakukan Kunjungan Lapangan terkait ketersediaan kebutuhan JBT untuk kapal ASDP wilayah Sorong, Papua Barat. (Dok BPH Migas)
Kepala BPH Migas melakukan Kunjungan Lapangan terkait ketersediaan kebutuhan JBT untuk kapal ASDP wilayah Sorong, Papua Barat. (Dok BPH Migas)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa beserta Tim didampingi GM ASDP (Persero) cabang Sorong, Partogi Tumba melakukan Kunjungan Lapangan terkait ketersediaan kebutuhan JBT untuk kapal ASDP wilayah Sorong , Papua Barat, pada Sabtu lalu.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengingatkan, untuk angkutan alat berat atau barang-baran milik perusahaan asing, tidak tepat jika menggunakan BBM subsidi. Ia pun menjelaskan, PT KAI yang rutin mengangkut batu bara, sekarang sudah diganti dengan non subsidi.

Bedanya, mungkin yang ini tidak rutin, namun demikian perlu didalami, karena tidak boleh subsidi untuk asing. "Nanti saya akan tugaskan tim untuk meninjau lokasi lebih jauh," ujar Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa di Dermaga ASDP Sorong, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).

Dalam kesempatan ini juga, Ifan sapaan akrab Kepala BPH Migas menyarankan agar ASDP menyiapkan kapal-kapalnya untuk dual sistem bahan bakar, BBM dan LNG, yang mana, Indonesia kaya akan LNG dan harganya bisa 2/3 atau setidaknya 1/2 lebih murah.

Sudah banyak contoh Kapal di dunia yang memakai LNG, seperti kapal Ferry, tanker, kapal angkutan kontainer, bahkan kapal pesiar pun sudah ada, dari Australia, USA, Eropa salah satunya Jerman kini sudah menggunakan LNG.

"Dengan dual BBM sebagai alternatif, tentu nanti prakteknya akan dipakai yang lebih murah, kalau LNG tidak perlu subsidi, sehingga penghematan anggaran negara, bisa dimanfaatkan untuk yang lain. Selain itu, LNG bersih, mengurangi emisi carbon," jelas Ifan.

Dermaga ASDP Sorong, tahun-tahun sebelumnya mengalami keuntungan kisaran 500 jt sd 1,2 M pertahun, tahu covid-19 tahun ini jauh menurun.

ASDP bersama karyawan menerapkan protokol kesehatan, rutin dilakukan Rapid Test, bahkan jika ada yang mencurigakan dilakukan swab test. Untuk penumpang wajib melampirkan hasil Rapid Test, sebab jika tidak, di tempat tujuan akan ditolak. Untuk karyawan sendiri diberikan vitamin, buah dan susu saat mau berangkat, dijelaskan Kapten Kapal dari ASDP.

Saksikan video pilihan berikut ini:

BPH Migas: Pandemi Bukan Penghalang untuk Distribusikan BBM

Kepala BPH Migas melakukan Kunjungan Lapangan terkait ketersediaan kebutuhan JBT untuk kapal ASDP wilayah Sorong, Papua Barat. (Dok BPH Migas)
Kepala BPH Migas melakukan Kunjungan Lapangan terkait ketersediaan kebutuhan JBT untuk kapal ASDP wilayah Sorong, Papua Barat. (Dok BPH Migas)

Sebelumnya, pandemi berdampak ke semua sektor, mulai dari ekonomi sampai pariwisata. Namun, tidak bagi distribusi BBM. Hal itu diutarakan oleh , Sekretaris BPH Migas Bambang Utoro. Ia mengatakan BPH Migas selalu menjaga pendistribusian BBM khususnya JBT ke seluruh wilayah di Indonesia terjamin walaupun adanya pandemi Covid - 19 bukanlah suatu penghalang.

Agar tetap terditribusi, BPH Migas selalu mengedepankan protokol kesehatan dalam pengecekan fisik ke lapangan maupun memanfaatkan fasilitas video confrence selama Work From Home.

Dalam kesempatan ini juga Bambang Utoro menyampaikan Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) beserta mensosialisasikan siapa konsumen yang bisa membeli serta dimana bisa membeli JBT tersebut.

"Kuota JBT/BBM subsidi tahun 2020 untuk Kabupaten Gunung Kidul sebesar 18.893 KL dan realisasisanya hingga 10 Agustus 2020 sebesar 9.354 KL atau 49, 51%. Kami terus melakukan pengawasan agar BBM subsidi ini tepat sasaran dan tidak terjadi over kuota hingga akhir tahun," Papar Bambang Utoro dalam gelaran Sosialisasi Tugas, Fungsi dan Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2020 yang bertempat di Aula Balai Desa Kepek Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, D. I. Yogyakarta (27/8/2020).

Melihat itu, Komisi VII DPR RI, Gandung Pardiman mengemukakan dengan adanya sosialiasi ini diharapkan dapat mengurai keluhan masyarakat serta menampung aspirasi rakyat dan memberikan solusi agar dapat menyelesaikan sejumlah persoalan yang dihadapi di wilayah Yogyakarta, khususnya di sektor migas bahwa banyak masyarakat kalangan kebawah tidak merata dalam pendistribusian mendapatkan bahan bakar yang bersubsidi.

Ia juga menghimbau untuk generasi muda untuk selalu mendukung dengan semangat dan penuh tanggung jawab untuk selalu mengawal terjaminnya pendistribusian bahan bakar minyak ini lancar ke seluruh Indonesia.

"BBM dan Gas adalah kebutuhan utama bagi masyarakat, kami dari DPR akan melakukan pengawasan bersama dengan BPH Migas sebagai lembaga yang diberi tugas untuk mengatur dan mengawasi distribusi BBM agar BBM tersebut tepat sasaran dan tidak terjadi kelangkaan" Jelas Gandung

Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta ini dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Peserta sebelum masuk ke area acara dicek suhu badannya dan diberi handsanitazer, masker, dan faceshield.

Dengan adanya kegiatan Sosialisasi ini diharapkan untuk masyarakat luas lebih mengenal tugas dan fungsi BPH Migas dan mendukung agar pendistribusian bahan bakar minyak khususnya BBM subsidi dapat tepat sasaran.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman Anggota Komite BPH Migas Saryono Hadiwidjoyo, Sekertaris BPH Migas Bambang Utoro, dan Sales Area Manager Yogyakarta PT. Pertamina (Persero) Pande Made Adi Suryawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya