Terdampak Pandemi, Pasar Konstruksi Diprediksi Mulai Tumbuh di Kuartal III 2021

Pasar konstruksi diharapkan untuk kembali tumbuh pada pertengahan 2021 dengan pemulihan secara bertahap mulai kuartal ketiga 2021.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Des 2020, 11:37 WIB
Diterbitkan 06 Des 2020, 11:15 WIB
FOTO: Konsumsi Baja Lesu Akibat Pandemi COVID-19
Suasana proyek pembangunan konstruksi LRT dan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (17/11/2020). Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal tahun menurunkan konsumsi dan utilitas industri baja konstruksi dan baja ringan konstruksi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar konstruksi diharapkan untuk kembali tumbuh pada pertengahan 2021 dengan pemulihan secara bertahap mulai kuartal ketiga 2021, setelah penurunan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Pasar yang sedang menuju pemulihan ekonomi mungkin akan melambat sampai masalah kesehatan teratasi.

Hal ini disampaikan oleh BCI Asia yang menyelenggarakan acara BCI Breakfast Briefing Webinar 2020 pada Kamis 3 Desember 2020 yang dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai institusi dan perusahaan industri konstruksi dalam dan luar negeri.

Pada acara tersebut dirilis laporan tahunan BCI Indonesia Construction Market Outlook 2021 yang berjudul Preparing for Tomorrow – Indonesia’s 2021 Construction Market Recovery Outlook.

Pietter Sanjaya, General Manager Emerging Market BCI Asia, menyatakan bahwa kondisi pasar konstruksi memerlukan resilience dari para pelaku konstruksi. Untuk dapat bertahan dalam kondisi yang sulit diperlukan navigasi dan arahan yang terpercaya agar bisnis khususnya pada industri konstruksi dapat mengambil keputusan tepat dan dapat melalui kondisi yang sulit sebagai pemenang.

“Meskipun pemulihan pasar konstruksi akan berjalan lambat namun masih ada peluang pada proyek pembangunan gedung yang mulai konstruksi di tahun 2021. Pembangunan gedung diperkirakan tumbuh Rp 197,80 triliun pada tahun 2021 yang didukung oleh pertumbuhan pada sektor Perumahan dan Industri yang akan terus menjadi sektor unggulan dalam pemulihan perekonomian” kata BCI Economics Client Service Manager Prita Ananda, dikutip Minggu (6/12/2020).

Kategori residensial diperkirakan akan mencapai nilai konstruksi Rp 52,46 triliun atau naik 48,71% pada tahun 2021. Proyek apartemen yang tertunda akan menjadi prioritas untuk dimulai kembali. Tren positif menunjukkan dengan menguatnya penjualan pasar perumahan yang tertunda, tren proyek perumahan baru akan terus berlanjut dan permintaan kota-kota terintegrasi pasca wabah pandemi akan meningkat.

Sektor Industri diperkirakan meningkat pada 2021 dengan nilai konstruksi mencapai Rp 16,76 triliun atau naik 48,13%. Ada beberapa sektor pendorong eskalasi ini, seperti pertumbuhan permintaan gudang dari FMCG, e-commerce & retailer online, dan logistik pihak ketiga, serta pemerintah yang proaktif mempersiapkan berbagai kawasan industri baru untuk menarik lebih banyak investasi.

Pada webinar tersebut juga disampaikan sentimen pelaku konstruksi terhadap kondisi pasar konstruksi Indonesia 2021 berdasarkan hasil sentiment survey yang dilakukan oleh BCI Economics terhadap 350 responden yang terdiri dari developer, arsitek & konsultan, kontraktor, dan sub-kontraktor di Indonesia.

“Para pelaku konstruksi masih optimis kondisi pasar konstruksi akan membaik pada 2021 dengan prioritas proyek yang akan mereka kerjakan tahun depan adalah pada proyek tahap desain dan tahap konstruksi. Restrukturisasi kredit dan pengurangan pajak adalah dua inisiatif pemerintah yang dinilai efektif oleh pelaku konstruksi untuk pemulihan”, pungkas Prita Ananda.

Dalam acara tersebut, juga hadir pembicara tamu Albert Luhur, Executive Director PT. Summarecon Agung Tbk. dan Dendi Ramdani, Department Head of Industry & Regional Research, Office of Chief Economist, Bank Mandiri.

Albert Luhur memaparkan mengenai strategi dan optimisme developer Summarecon Agung di tahun 2021 yang fokus pada penjualan landed house dan pengembangan township baru. Summarecon Agung adalah salah satu developer terkemuka di Indonesia yang juga telah meraih BCI Top 10 Awards sebagai Top 10 Developers berturut-turut sejak 2011.

Dendi Ramdani memaparkan mengenai outlook ekonomi dan konstruksi 2021 di tengah pandemic COVID-19 dengan katalis positif seperti penemuan vaksin, stimulus fiscal yang efektif dan harga komoditas yang membaik, di sisi lain perlu adanya perhatian pada faktor risiko seperti confidence konsumen dan pebisnis yang lambat pulih, dan slow recovery ekonomi global.

BCI Economics sebagai divisi construction market intelligence dari BCI Asia, secara rutin merilis laporan tahunan Indonesia Construction Market Outlook yang dapat digunakan untuk membantu pebisnis dan pelaku konstruksi dalam pengambilan keputusan budgeting dan strategic planning di pasar konstruksi.

Laporan ini menggambarkan pergerakan pasar dalam satu tahun, perkembangan konstruksi terkini. dan aktivitas konstruksi menurut sektor dan wilayah di Indonesia.

Sektor kontruksi meliputi residential retail, office, hospitality, industrial, education, health, infrastructure, transport, dan utilities. Laporan ini dibuat berdasarkan data proyek konstruksi yang dilaporkan oleh tim riset BCI Asia setiap hari di database real-time BCI Asia.

BCI Asia adalah bagian dari BCI Media Group, penyedia layanan informasi proyek konstruksi dan bangunan global dengan 21 kantor di 10 negara dan melaporkan proyek konstruksi di 14 negara di Asia Tenggara, Australia & New Zealand, dan Amerika Serikat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kementerian PUPR Latih 1.186 Tenaga Kerja Konstruksi Siap Kerja

FOTO: Konsumsi Baja Lesu Akibat Pandemi COVID-19
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan konstruksi LRT dan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (17/11/2020). Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal tahun menurunkan konsumsi dan utilitas industri baja konstruksi dan baja ringan konstruksi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk sektor konstruksi yang merupakan visi dari program kerja Presiden Jokowi.

Untuk itu Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR selaku pembina jasa konstruksi meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenaga kerja konstruksi terhadap regulasi pemilihan penyediaan jasa konstruksi.

Para tenaga kerja konstruksi selain handal kemampuan pekerjaan di lapangan, juga wajib mengetahui aturan dan standar terkait sistem manajemen keselamatan konstruksi dan memahami penggunaan teknologi Beton Pracetak dan Prategang, dan tenaga ahli teknis desain jalan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

“Kesadaran dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja konstruksi harus terus dilakukan dan di dukungan oleh industri konstruksi dengan menggunakan metode Link and Match dengan cara memadupadankan dan menghubungkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelaksanaan Bimtek dan pelatihan yang akan dilaksanakan agar menjadi solusi terhadap kebutuhan peningkatan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri konstruksi," ungkap Direktur Komptensi dan Produktivtas Konstruksi Nanang Handoyo di Jakarta, Senin (9/11/2020).

Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta menginisiasi penandatanganan kerjasama dengan PT Indonesia Pondasi Jaya dalam menyepakati pendayagunaan peserta hasil pelatihan agar dapat langsung bekerja di industri konstruksi.

“Dukungan nyata telah ditunjukan oleh PT. Indonesia Pondasi Jaya yang turut berperan dalam mewujudkan program pembangunan sumber daya manusia dengan mempekerjaan para peserta yang mengikuti dalam kegiatan ini untuk terjun langsung ke lapangan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi," ujar Nanang.

Lebih lanjut dia mengharapkan peran dari stakeholder dan para asosiasi/BUMN/BUMD dan para penyedia jasa konstruksi untuk turut mempekerjakan para tenaga kerja konstruksi yang telat mengikuti pelatihan dan bimtek ini ke dalam penyelenggaraan konstruksi di lapangan.

Peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini sebanyak 1.186 orang peserta yang terdiri dari 236 orang peserta Bimbingan Teknis Memahami Pemilihan Konstruksi dari asosiasi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) dan Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi.

Kemudian, 300 orang peserta Bimbingan Teknis Memahami Pemilihan Konstruksi dari Asosiasi Ahli Keselamatan dan kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4-Indonesia), 630 orang peserta Bimbingan Teknis Pracetak dan Prategang dari Asosiasi Ikatan Beton Pracetak dan Prategang, dan 20 orang peserta Pelatihan Ahli Teknik Desain Jalan yang berasal dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) dan Ikatan Instruktur dan Asesor Pelatihan Konstruksi Indonesia (IALKI). 

Infografis Protokol Kesehatan

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya