Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk saat ini sedang memfokuskan pada 3 bidang utama, yakni bidang minyak dan gas, listrik, dan tambang.
Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro, mengatakan untuk sisi minyak dan gas tahun 2020 ini pihaknya perevisi merevisi panduan produksi menjadi 100 ribu – 105 ribu barel setara minyak per hari (Mboepd) dari sebelumnya 115 ribu Mboepd.
Advertisement
Baca Juga
“Acuan produksi kita untuk 2020 yang tadinya 115 ribu barel oil tetapi dikarenakan covid-19 kami melakukan penyesuaian dibiaya opec maupun capex dan kita menurunkan sedikit target yang tadinya 115 menjadi 100-105 barel per hari,” kata Hilmi dalam webinar 40 Tahun Terus Optimis Dalam Menghadapi Tantangan, Selasa (8/12/2020).
Advertisement
Lanjutnya, walaupun hari ini banyak perusahaan-perusahaan besar yang mulai mengalihkan fokusnya dari fosil, tapi Indonesia ini unik Indonesia tetap akan membutuhkan produksi minyak yang besar.
“Hari ini kita membutuhkan 1,6 juta barel oil per hari, dan masih tumbuh sedangkan produksi migas nasional masih 700 ribu barel oil,” katanya.
Oleh karena itulah peran perusahan migas baik nasional maupun internasional masih sangat dibutuhkan, di Migas Medco Energi harus tetap agresif dalam melakukan ekspansi baik akuisisi maupun eksplorasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Listrik
Selanjutnya dari sisi listrik, ia menyampaikan listrik merupakan energi masa depan, elektrifikasi adalah sesuatu kenyataan yang akan terjadi di dunia energi. Pada akhirnya customer akan mengambil energi berupa listrik.
“Oleh karena itu lah pilar ini merupakan salah satu masa depan sangat penting bagi kami,” ujarnya.
Adapun bidang tambang, Hilmi berterus terang pihaknya sekarang merupakan salah satu pemain tambang emas terbesar di Indonesia setelah Freeport dan diharapkan dengan operasi produksi tambang di fase 7 bisa berjalan dengan baik.
“Sekarang dan berikutnya 5 tahun mendatang kita akan tetap menjadi salah satu produsen kunci untuk emas di Indonesia dan internasional,” pungkasnya.
Advertisement