3 Faktor Kunci Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi di 2021

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan tiga faktor kunci yang dinilai dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2021, 15:52 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 15:08 WIB
Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan tiga faktor kunci yang dinilai dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan masuk ke jalur positif pada 2021.

"Pertama adalah menjaga konsumsi rumah tangga untuk mendorong daya beli masyarakat, sebab hal ini menyumbang 57 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional," kata Menko Airlangga Hartarto dalam webinar CEO Forum dikutip dari Antara, Selasa (20/1/2021).

Menurut dia, untuk kelas menengah atas dapat didorong kepercayaannya kembali kepada kondisi perekonomian nasional, sehingga mereka mau membelanjakan uangnya lagi.

Sedangkan untuk kelas menengah bawah dapat dijaga daya belinya dengan menggencarkan program bantuan sosial, perlindungan sosial, maupun penguatan UMKM misalnya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kedua, lanjut dia, percepatan reformasi baik fiskal maupun struktural, antara lain melalui UU Cipta Kerja, reformasi anggaran, dan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Penyusunan Daftar Prioritas Investasi (DPI) atau positive list juga diharapkan akan membantu penambahan investasi ke dalam negeri.

Terakhir, kata dia, terkait vaksinasi yang akan menjadi game changer untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penduduk yang Harus Divaksinasi

Rusia Mulai Suntikkan Vaksin Corona Sputnik V di Moskow
Seorang perawat menunjukkan vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona di sebuah klinik di Moskow, Sabtu (5/12/2020). Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pihak berwenang memulai vaksinasi massal untuk orang-orang berisiko tinggi tertular Covid-19. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Jumlah penduduk yang harus divaksinasi, berdasarkan skenario herd immunity mencapai sekitar 181,5 juta atau 70 persen dari total penduduk Indonesia, dengan sasaran vaksinasi mencakup penduduk usia di atas 18 tahun dan komorbid yang terkontrol.

Sebelumnya sebanyak 1,2 juta vaksin (vial) telah selesai dikirimkan ke setiap provinsi di Indonesia pada kurun waktu 3-15 Januari 2021. Selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi akan mendistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota untuk dilakukan proses vaksinasi.

"Untuk tahap pertama periode vaksinasi,dari Januari-April 2021 ditargetkan untuk tenaga kesehatan di 34 provinsi yang berjumlah sekitar 1,3 juta, kemudian petugas publik 17,4 juta, dan lansia 21,5 juta," ucap Menko Airlangga.

Namun untuk lansia yakni 60 tahun ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan data hasil uji klinis tahap tiga tentang keamanan vaksin bagi mereka.

Kemudian untuk tahap kedua yakni April 2021-Maret 2022 akan dilakukan vaksinasi terhadap masyarakat rentan yaitu mereka yang tinggal di daerah zona merah yang diperkirakan sebanyak 63,9 juta orang.

Selanjutnya disusul masyarakat lainnya sejumlah 77,4 juta orang, dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.

Pada triwulan IV 2020, ekonomi Indonesia diproyeksikan mengalami perbaikan dan akan berlanjut hingga pada 2021 yang diperkirakan tumbuh di kisaran 4,5-5,5 persen dengan indikator kinerja industri dan kegiatan dunia usaha juga akan semakin baik di triwulan I 2021.

"Meskipun saat ini masih ada pembatasan sosial, namun akan kita dorong dalam waktu setahun ini," ujar Menko Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya