Tiru Cara Vietnam, Pembudidaya di Bali Targetkan Produksi 24 Ton Lobster per Tahun

Budidaya yang dilakukan dengan cara menaruh kandang berisi lobster di dalam air.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 17:00 WIB
FOTO: Permintaan Lobster Air Tawar Mulai Ramai
Petani menunjukkan lobster air tawar siap jual di tempat pembudidayaan BFC Mini Farm, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (10/12/2020). Lobster air tawar asal Australia tersebut dijual Rp 60 ribu-Rp 500 ribu untuk memenuhi permintaan rumah makan dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Lautan Berkah Perkasa, Dwi Hariyanto mengatakan budidaya lobster di keramba apung Desa Sumberkima, Gerokgak, Buleleng, Bali menggunakan sistem yang dipakai Vietnam. Ada dua jenis lobster yang dibudidayakan yakni lobster pasir dan lobster mutiara.

"Budidaya di sini memakai sistem budidaya seperti di Vietnam," kata Dwi dalam keterangan resmi yang disiarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bali, Rabu (20/1).

Dwi menjelaskan budidaya yang dilakukan dengan cara menaruh kandang berisi lobster di dalam air laut. Kedalaman yang digunakan yakni 5 meter karena memiliki suhu dan salinitas yang cukup bagi lobster.

"Di kedalaman tersebut suhu dan salinitas terjaga dan lobster terlindungi dari sinar matahari langsung," kata Dwi.

Dia menargetkan dari 100 petak keramba yang digunakan mampu memproduksi 24 ton lobster per tahun. Selain itu, aktivitas budidaya lobster ini, bisa menyerap 10 orang tenaga kerja lokal.

Sementara nelayan penyuplai benih jumlahnya lebih dari 100 orang. Mereka berasal dari Banyuwangi, Jembrana dan Tabanan.

Tenaga kerja yang dibutuhkan kemungkinan besar bertambah. Tentunya seiring keseriusan pihaknya mengembangkan budidaya lobster ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target Ekspor

Sejumlah lobster hasil tangkapan nelayan di pantai Selatan Garut, Jawa Barat.
Sejumlah lobster hasil tangkapan nelayan di pantai Selatan Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Ketua Gabungan Pengusaha Lobster Indonesia (GPLI), Gunawan mengatakan Indonesia memiliki semua potensi sebagai negara pengekspor lobster terbesar di dunia. Dia menargetkan ekspor lobster hasil budidaya ini bisa mencapai 30 ribu ton per tahun.

"Kami menargetkan ekspor lobster hasil budidaya sebesar 30 ribu ton per tahun, yang akan kami capai dalam waktu 10 tahun," kata dia.

Gunawan juga ingin menjadikan keramba apung dari Desa Sumberkima sebagai Lobster Estate pertama di Indonesia. Setelah itu baru akan dikembangkan di seluruh Indonesia.

Upaya ini dilakukan dalam rangka membudidayakan benih lobster di dalam negeri. "Sehingga kedepannya semakin banyak benih yang terserap untuk dibudidayakan di dalam negeri" kata Gunawan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis Komoditas Seksi, Harga Lobster Capai Rp 1,5 Juta per Kg

INFOGRAFIS: Komoditas Seksi, Harga Lobster Capai Rp 1,5 Juta per Kg (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Komoditas Seksi, Harga Lobster Capai Rp 1,5 Juta per Kg (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya