Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto tidak bisa berkomentar banyak terkait rencana marger dua unicorn Indonesia yakni Gojek dan Tokopedia. Sebab, menurut dia rencana penggabungan itu bagian dari ranah swasta.
"Pertama itu ranah swasta. Tentu pemerintah tidak bisa memberikan komentar selama ini belum terjadi dan itu adalah bisnis," kata dia dalam video conference di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga
Meski begitu, dia tak menampik keduanya bisa bergabung asalkan kedua startup tersebut bisa melantai ke bursa. Terlebih saat ini dari beberapa unicorn yang ada ada di Tanah Air semuanya belum masuk ke pasar modal.
Advertisement
"Sehingga kalau ada yang melantai di Bursa tentu transparansinya akan baik dan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa ikut memilih," jelas dia.
Hanya saja, regulasi yang ada saat ini ini belum memungkinkan startup untuk melakukan Initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
"Sekarang peraturan itu belum memungkinkan setara untuk masuk bursa karena kebanyakan mempersyaratkan adanya keuntungan 2 tahun berturut-turut," jelas dia.
Seperti diberitakan, Gojek dan Tokopedia dikabarkan sedang dalam tahap finalisasi merger. Penggabungan kedua entitas itu disebut-sebut akan menciptakan kekuatan besar dengan valuasi sekitar USD 18 miliar atau berkisar Rp250 triliun.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menko Airlangga Bertemu dengan CEO Gojek dan Tokopedia, Bahas Merger?
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) Gojek dan Tokopedia pada Selasa (12/1/2020). Pertemuan digelar di gedung Kemenko Perekonomian.
"Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan CEO Gojek dan CEO Tokopedia pada Selasa (12/01) di kantornya," demikian seperti dikutip dari akun Twitter Kemenko Perekonomian pada Rabu (13/1/2020).
Akun Kemenko Perekonomian mengunggah empat foto dari pertemuan tersebut. Tampak pada foto ada Airlangga, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, dan Co-CEO Gojek Andre Sulistyo tengah berbincang di dalam ruangan kantor.
Sejauh ini belum ada informasi mengenai hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Sebelumnya, Gojek dan Tokopedia dilaporkan akan melakukan merger. Dikutip dari Bloomberg pada awal bulan ini, hasil penggabungan kedua perusahaan tersebut kemungkinan akan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar Amerika Serikat dan Indonesia.
Penggabungan entitas ini akan menciptakan kekuatan besar dengan valuasi sekira USD 18 miliar atau berkisar Rp 250 triliun.
Advertisement