Disimak Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian per 25 Januari 2021

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 25 Januari 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2021, 09:40 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 09:40 WIB
Merangkak Naik, Harga Emas Antam Dijual Rp 702.500
Wujud emas batangan yang dijual di gerai PT Aneka Tambang TBK (Antam), Jakarta. Pegadaian juga menjual emas Antam. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) ikut menawarkan jasa jual dan beli emas. Layanan ini melengkapi jasa gadai yang telah ditawarkan sebelumnya.

Ada beberapa jenis emas yang dijual Pegadaian. Jenis emas yang terdaftar adalah emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS. Semua jenis emas itu hanya tersedia di outlet Pegadaian.

Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Senin, 25 Januari 2021, harga emas di Pegadaian terpantau stabil.

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 25 Januari 2021:

Harga Emas Antam

- 2,0 gram = Rp1.944.000

- 3,0 gram = Rp2.890.000

- 5,0 gram = Rp4.780.000

- 10,0 gram = Rp9.502.000

- 25,0 gram = Rp23.624.000

- 50,0 gram = Rp47.164.000

- 100,0 gram = Rp94.244.000

- 250,0 gram = -

- 500,0 gram = -

- 1000,0 gram = -

 

Harga Emas Antam Retro

- 0,5 gram = Rp455.000

- 1,0 gram = Rp908.000

- 2,0 gram = Rp1.815.000

- 3,0 gram = Rp2.722.000

- 5,0 gram = Rp4.536.000

- 10,0 gram = Rp9.072.000

- 25,0 gram = Rp22.679.000

- 50,0 gram = Rp45.357.000

- 100,0 gram = Rp90.713.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp628.000

- 1,0 gram = Rp1.161.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp500.000

- 1,0 gram = Rp935.000

- 2,0 gram = Rp1.856.000

- 5,0 gram = Rp4.583.000

- 10,0 gram = Rp9.118.000

- 25,0 gram = Rp22.749.000

- 50,0 gram = Rp45.405.000

- 100,0 gram = Rp90.773.000

- 250,0 gram = Rp226.866.000

- 500,0 gram = Rp453.196.000

- 1000,0 gram = Rp905.412.000

 

 Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Saksikan Video Ini

Stimulus Joe Biden USD 1,9 Triliun Bakal Bikin Harga Emas Meroket?

Ilustrasi Harga Emas Naik (4)
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Harga emas diprediksi tidak akan keluar dari rentang USD 1.800-USD 1.900. Meskipun ada dukungan logam mulia yang baik, tapi tidak memiliki momentum untuk bergerak lebih tinggi.

"Ini sedang dalam fase konsolidasi. Sedang mencari sesuatu untuk menjaga momentum," kata Kitco Metals Global Trading Director, Peter Hug.

Setelah terjadi lompatan tak terduga pada Rabu, ketika Joe Biden dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), level USD 1.870 per ounce ternyata terlalu kuat sebagai titik resistensi untuk emas. Hal ini karena logam mulia itu terkonsolidasi kembali ke USD 1.850.

Pada Rabu (20/1), harapan pada rencana stimulus Biden USD 1,9 triliun sempat memicu kenaikan logam. Namun pada saat yang sama, Biden memperingatkan bahwa jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia di AS akan lebih dari 100.000 pada bulan depan.

"Antusiasme pedagang dan investor tertekan dengan fokus pemerintahan baru Biden pada pandemi di AS dan bagian lain dunia," kata analis senior Kitco, Jim Wyckoff, seperti dikutip Senin (25/1/2021).

Paket stimulus USD 1,9 triliun Biden akan menjadi katalis yang tepat untuk membuat harga emas lebih tinggi, khususnya karena Komite Keuangan Senat AS menyetujui pencalonan Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan pada Jumat 22 Januari 2021).

Namun ini akan bergabung pada seberapa cepat paket stimulus disetujui dan dalam bentuk apa.

"Pertanyaannya adalah, ini belum berakhir. Dengan Kamala Harris, Biden menguasai mayoritas, tapi ia mungkin menghadapi beberapa perlawanan dari Partai Republik," kata Hug.

"Ini masih belum jelas. Stimulus tersebut harus masuk ke ekonomi secepatnya. Ketidakpastian ini menciptakan beberapa ketakutan. USD 1,9 triliun adalah angka yang agresif, dan sekarang ada kekhawatiran tentang betapa cepatnya sesuatu dapat diselesaikan," sambungnya.

Inflasi Jadi Pemicu

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Inflasi akan menjadi pemicu utama di balik really emas selanjutnya setelah stimulus diloloskan.

"Saat ini, emas berada dalam kisaran dan dalam masa jeda. Ketika semua orang mulai bekerja dan masalah suplai muncul, ada kantong besar di ekonomi yang akan mulai mengubahnya. Ini akan menghasilkan harga emas jauh lebih tinggi," kata Menurut broker komoditas senior RJO Future, Daniel Pavilions.

Sementara itu, Hug meyakini harga emas akan naik bertahap.

"Seharusnya bertahan di level USD 1.825, jika tidak maka USD 1.800. Secara teknis, ini masih pola grafik yang konstruktif. Pekan depan, kita akan menembus di kisaran USD 1.872 hingga USD 1.900," tuturnya.

Sementara itu Pavilions lebih netral melihat momen emas, setidaknya sampai stimulus dan inflasi dimulai.

"Kita ada di rentang yang sangat luas antara USD 1.766 dan USD 1.965. Ketika kita menutup di atas USD 1.965 per ounce, emas akan bersiap untuk rally. Di sisi lain, jika kita ditutup di bawah USD 1.766, artinya tren menurun," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya