Pengiriman Batu Bara ke PLTU Terhadang Banjir, Bakal Ada Pemadaman Listrik?

Kementerian ESDM menjamin pasokan listrik untuk masyarakat aman sehingga tidak terjadi pemadaman bergilir.

oleh Athika Rahma diperbarui 27 Jan 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 17:00 WIB
Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang melanda Kalimantan Selatan membuat operasional pengerukan batu bara di beberapa lokasi penambangan terhambat. Hal ini tentu berpengaruh terhadap pasokan batu bara ke pembangkit listrik.

Kendati, Kementerian ESDM menjamin pasokan listrik untuk masyarakat aman sehingga tidak terjadi pemadaman bergilir.

"Januari padam sampai akhir (bulan)? Tidak. Insya Allah tidak ada (pemadaman). Sampai 31 Januari, Insya Allah tidak ada kekurangan pasokan listrik," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, dalam konferensi pers daring, Rabu (27/1/2021).

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menambahkan, berdasarkan rapat dengan PLN pada Selasa 26 Januari 2021, stok baru bara PLN masih cukup untuk menyalakan listrik selama 5 hari ke depan.

"Kemarin saya nanya, pasokan per hari kemarin, tersedia untuk berapa hari, dijawab sampai saat ini tersedia pasokan minimal untuk 5 hari. Jadi sudah ada untuk 5 hari," ujar Ridwan.

Pasokan listrik untuk bulan Februari, Maret dan seterusnya juga dijamin terkendali. Hal ini dikarenakan sejumlah produsen memasok batu bara dengan porsi yang lebih besar dari kewajibannya (Domestic Market Obligation/DMO).

Seperti yang diketahui, pemasok batu bara wajib menjual batu bara untuk kebutuhan dalam negeri dengan persentase minimal 25 persen.

"Februari, tadi saya bilang, PLN memerlukan tambahan 1,2 juta ton (batu bara), tapi sudah ditegaskan bahwa dari sisi pemasok, ada beberapa produsen yang melebihi DMO-nya, berkomitmen tinggi, saya yakin di Februari juga tidak akan ada sampai krisis," tandasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Stok Aman

Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Rida menegaskan stok baru bara nasional dalam kondisi aman. Kendati, dalam penyaluran pasokan ke pembangkit, memang terdapat beberapa kendala seperti cuaca.

Pihaknya juga telah meminta PLN dan pembangkit swasta untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang mempengaruhi rantai pasok batu bara ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar listrik terus menyala dan tidak ada pemadaman bergilir di masyarakat.

"Artinya listrik nyala terus, kita upayakan mudah-mudahan tidak ada hal di luar pengetahuan. Kami berusaha sekuat mungkin, apalagi di tengah pandemi, dan hujan, listrik harus nyala terus," tegas Rida.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya