Berbagai Produk Asal Sulawesi Utara Bakal Mejeng di Pameran Ekspor Jepang

Booth Sulut (Sulawesi Utara) resmi terwujud di Japan Fodex 2021. Hal ini tidak lepas dari dorongan yang dilakukan oleh Wamendag Jerry Sambuaga.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Mar 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2021, 17:15 WIB
Produk olahan ikan.
Produk olahan ikan. (Dok KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Booth Sulut (Sulawesi Utara) resmi terwujud di Japan Fodex 2021. Hal ini tidak lepas dari dorongan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.

Wamen asli Sulut tersebut beberapa waktu lalu menelepon langsung atase perdagangan Indonesia di Tokyo mengenai hal itu. Kehadiran booth khusus Sulut dirasa akan menggencarkan bukan saja produk-produk Sulawesi Utara tetapi juga dari Sulawesi umumnya.

Menurut Wamendag, Booth Sulut perlu ada di Fodex 2021 didorong salah satunya oleh adanya penerbangan kargo langsung dari Manado ke Haneda, Tokyo.

Penerbangan kargo itu membawa beberpaa produk unggulan Sulut khususnya dan Sulawesi umumnya misalnya ikan tuna yang memasok kebutuhan ikan segar premium untuk masakan Jepang.

Seiring waktu, bukan hanya tuna, penerbangan kargo itu mulai memuat produk-produk lainnya termasuk Durian Palu, pala, olahan hasil kelautan dan pertanian.

“Betul, saya secara khusus menelepon atase perdagangan di Tokyo agar booth Sulut ini ada di Fodex 2021. Kita ingin meningkatkan promosi agar arus kargo langsung dari Manado ke Jepang bisa dimanfaatkan optimal,” kata Jerry kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).

Langkah konkret Wamendag ini diyakini akan meningkatkan penetrasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di pasar ekspor khususnya Jepang.

Selain memanfaatkan penerbangan kargo langsung, upaya ini juga dalam rangka meningkatkan peran UMKM Daerah dalam pemanfaatan kerja sama perdagangan.

Untuk diketahui, Indonesia dan Jepang saat ini terikat dalam beberapa perjanjian perdagangan baik bilateral maupun regional. Dalam level bilateral Indonesia dan Jepang misalnya terjalin dalam kerja sama IJ-EPA. Sedangkan di kerja sama regional keduanya terjalin dalam ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

“Ada banyak perjanjian perdagangan yang sudah kita tandatangani dan sedang kita lanjutkan perundingannya. Saya berharap bahwa UMKM Daerah bisa terinformasi dengan baik dan kemudian aktif memanfaatkan perjanjian perdagangan ini,” tambah Wamendag.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Program Jokowi

Produksi Ikan di Kota Donggang
Pekerja mengolah ikan di pabrik sebuah perusahaan makanan di Donggang, Provinsi Liaoning, China, 10 September 2020. Perusahaan-perusahaan produk ikan di Donggang sedang mengembangkan sejumlah produk olahan baru dan memperluas saluran pemasaran untuk memastikan penjualan mereka. (Xinhua/Yao Jianfeng)

Upaya meningkatkan UMKM dalam perdagangan termasuk ekspor ini memang menjadi salah satu program kerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

UMKM Indonesia terus meningkat dan perlu didorong serta difasilitasi agar bisa mengembangkan sayap. Kementerian Perdagangan sendiri terus menguatkan kapasitas internal maupun sinergi dengan kementerian maupun Lembaga lain dalam memfasilitasi UMKM.

Di Sulut sendiri, geliat UMKM memang makin terasa. Banyak produk baru yang hadir dengan kualitas yang makin baik. Mereka memanfaatkan kekayaan bumi Nyiur Melambai baik di bidang kelautan, pertanian maupun perkebunan dan kehutanan. Pasar Jepang sendiri cukup menyukai hasil produk Sulut. Yang paling terkenal tentu saja adalah ikan tuna segar yang menjadi bahan sashimi, sushi dan lain-lain.

Wamendag Jerry Sambuaga mengharapkan ada diversifikasi produk yang bisa menjadi andalan ke Jepang. Oleh karena itu, menurut Wamen Millenial itu, pelaku perlu melihat karakter konsumen Jepang. Selain itu, dengan adanya pandemic, Ia melihat produk-produk alami dan sehat akan makin banyak diminati.

“Kita perlu meningkatkan kemampuan dalam pemasaran, khususnya dalam merekam karakter konsumen serta data-data perilaku mereka. Ini penting agar produk kita bisa tepat sasaran dan makin diterima,” tutup Wamendag.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya