Liputan6.com, Tokyo - Kekhawatiran meningkat terhadap sopir truk yang terjebak di sinkhole di Jepang, sementara tim penyelamat mulai membangun jalur untuk mencapainya.
Pria berusia 74 tahun yang namanya belum diumumkan, terjebak ketika sinkhole terbuka di sebuah jalan dekat Tokyo pada Selasa (28/1/2025), menelan dirinya dan truk seberat dua ton yang dikemudikannya.
Advertisement
Sejak itu, sinkhole dilaporkan terus membesar, sementara kebocoran pipa air dan pipa gas di dekatnya telah memperumit upaya penyelamatan. Saat malam tiba pada Jumat (31/1), pekerja mulai membangun jalur sepanjang 30 meter yang diharapkan akan memungkinkan mereka mencapai pria tersebut.
Advertisement
Di tengah warga Yashio, kota di Prefektur Saitama, mempertanyakan lambatnya operasi penyelamatan, kepala pemadam kebakaran setempat, Tetsuji Sato, menggambarkan lokasi sinkhole sangat berbahaya.
"Kami berencana membangun jalur di area yang lebih aman agar bisa mengirimkan alat berat," kata Sato seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (1/2), seraya menambahkan bahwa air tanah terus bocor ke dalam sinkhole yang masih berkembang.
Kantor berita Kyodo melaporkan bahwa sinkhole memiliki kedalaman 15 meter dan lebar 40 meter.
Warga yang tinggal dalam radius 200 meter dari lokasi sinkhole diperintahkan untuk mengungsi dan 1,2 juta orang di kota dan daerah terdekat diminta mengurangi penggunaan air untuk mandi dan mencuci agar air limbah yang bocor tidak membuat operasi penyelamatan semakin berbahaya.
"Memang sulit untuk tidak menggunakan toilet, tapi kami meminta warga untuk berusaha semaksimal mungkin mengurangi penggunaan air," kata seorang pejabat prefektur.
Pihak berwenang di Yashio menduga sinkhole terbentuk karena pipa saluran pembuangan rusak, menyebabkan air meresap ke tanah dan membuatnya rapuh. Sejumlah air limbah di daerah itu telah dikumpulkan, didisinfeksi, dan dibuang ke sungai terdekat untuk mencegah limpasan ke dalam lubang.
Operasi penyelamatan yang sudah memasuki hari kelima ini semakin rumit oleh erosi lebih lanjut pada dinding sinkhole, yang membuat pekerja tidak bisa berada di bawah tanah dalam waktu lama.
Kekhawatiran semakin besar terhadap kesehatan sopir truk yang terjebak, yang sempat berbicara dengan tim penyelamat segera setelah kendaraannya jatuh ke dalam sinkhole pada Selasa pagi, namun tidak lagi terdengar kabarnya sejak sekitar siang pada hari yang sama. Periode 72 jam yang dianggap krusial untuk kelangsungan hidup orang yang terjebak tanpa makanan atau air sudah terlewati.