Pemerintah Putuskan Impor Bawang Putih, Daging Sapi dan Gula

Untuk besaran impor komoditas bawang putih yakni ditetapkan mencapai 257.824 ton.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2021, 12:49 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2021, 12:49 WIB
Harga Bawang Putih dan Cabai Melejit
Aktivitas jual beli di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat koordinasi antar Menteri memutuskan untuk mengimpor tiga komoditas sebagai pasokan dalam memenuhi kebutuhan selama satu tahun mendatang. Ketiga komoditas tersebut adaldah bawang putih, daging sapi atau kerbau, dan gula pasir.

"Untuk komoditas impor semua sudah kita tetapkan melalui rapat koordinasi. Misalnya untuk bawang, daging sapi atau kerbau dan gula putih (untuk) kebutuhan Ramadan dan satu tahun," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi kepada Merdeka.com, Selasa (13/4/2021).

Agung merinci, untuk besaran impor komoditas bawang putih yakni ditetapkan mencapai 257.824 ton. Kemudian untuk komoditas daging sapi sebanyak 111.296 ton.

Sementara itu, kuota impor komoditas gula pasir yang disepakati sebesar 646.994 ton."Bawang putih 257.824 ton, daging sapi atau kerbau 111.296 ton, dan gula 646 944 ton," bebernya.

Kendati demikian, dia belum merinci lebih lanjut terkait waktu kedatangan atas tiga komoditas impor tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harus Impor

Bulan Ramadan, Pemerintah Siap Intervensi Jika Harga Daging Sapi Naik
Penjual daging menunggu pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Kementerian Pertanian menjelaskan, Indonesia masih harus melakukan impor terhadap beberapa komoditas pokok mulai dari kedelai hingga gula. Hal itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan komoditas dalam negeri, apalagi Ramadan dan hari raya Idul Fitri akan segera datang.

"Untuk sebagian komoditas seperti kedelai, bawang putih, daging sapi/kerbau, dan gula memang masih membutuhkan impor," ujar Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (15/3).

Momon membeberkan, hingga Mei 2021, Indonesia masih harus mengimpor kedelai sebanyak 1 juta ton. Untuk bawang putih, besarannya mencapai 257.000 ton. Lalu daging sapi/kerbau 145.000 ton dan gula pasir 646.000 ton.

Untuk gula pasir, terdapat kebutuhan terhadap gula rafinasi sekitar 3 juta ton (raw sugar). Momon mengatakan, total kebutuhan gula hingga Mei nanti mencapai hampir 6 juta ton.

"Kita baru memenuhi 2,1 jutanya (produksi gula konsumsi dan rafinasi dalam negeri hingga Mei 2021)," jelasnya.

Lanjut Momon, impor daging sapi/kerbau sendiri sebenarnya belum mencukupi kebutuhan hingga Mei mendatang karena masih akan defisit. "Khusus daging sapi, walau sudah impor, neraca sampai akhir Mei diperkirakan masih defisit sekitar 14.000 ton," jelasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya