Sri Mulyani Ungkap Peran Penting Perempuan dalam Pertumbuhan Ekonomi Global

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, kontribusi perempuan bagi perekonomian global cukup besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 11:56 WIB
HUT RI Ke-74, Sri Mulyani Berbalut Kebaya Merah Menggelora
Semangat nasionalisme terpancar dari kebaya merah Sri Mulyana dalam perayaan HUT RI Ke-74

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, kontribusi perempuan bagi perekonomian global cukup besar. Bahkan, data McKensy menunjukkan apabila sebuah perekonomian memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk bisa berkontribusi, maka perekonomian global akan mendapatkan manfaat sebesar USD12 triliun pada tahun 2025.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik adanya kesamaan gender dan peranan perempuan yang sama di bidang perekonomian akan memberikan nilai tambah hingga USD4,5 triliun. Hal Ini menggambarkan bahwa sebuah negara atau perekonomian yang kohesif yang memberikan kesempatan yang inklusif dan sama baik bagi laki-laki dan perempuan, maka dia akan memberikan suatu manfaat dalam bentuk daya tahan dan juga bahkan secara nilai tambah bagi perekonomian.

"Nilai tambah perekonomian akan meningkat sebesar 26 persen sebuah angka yang luar biasa," jelasnya dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, secara virtual, Rabu (21/4/2021).

Oleh karena itu, mendukung pemulihan ekonomi bagi para perempuan di dalam konteks ekonomi syariah juga menjadi sangat penting. Karena peranan perempuan sungguh nayata dan memberikan nilai tambah dari berbagai sudut yang muncul.

Di sisi lain, Bendahara Negara itu juga menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang laik. Sebab peran perempuan begitu nyata dan penting di dalam mendidik keluarganya dan bahkan di dalam membangun peradaban yang berkeadilan.

"Di dalam kehidupan kita sehari-hari kita sering melihat dan mendapatkan inspirasi dari para perempuan-perempuan yang kuat dan hebat. Kita mengenal sosok Raden Ajeng Kartini yang terus memperjuangkan," katanya

Dia melanjutkan di dalam agama Islam, amalan baik perempuan maupun laki-laki dimata Allah Subhanahu Wa Ta'ala sama. Bahkan banyak sekali inspirasi-inspirasi di dalam tokoh-tokoh perempuan Islam, seperti istri Nabi Muhammad yaitu Hadijah adalah satuan yang memiliki aset dan usaha.

"Tentu pada masa itu merupakan sesuatu yang luar biasa bahwa perempuan bisa memiliki perusahaan dan bahkan menyewa dan mempekerjakan banyak termasuk Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam," tandas Sri Mulyani.

 

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pesan Menyentuh Sri Mulyani di Hari Kartini

Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Sri Mulyani dalam kebaya putih rancangan Didiet Maulana (Liputan6.com/Pool/Didiet Maulana)

Tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini untuk memperingati Raden Adjeng Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara. Tanggal tersebut dipilih lantaran hari lahir Kartini di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879.

Berkat Kartinilah perempuan-perempuan di Indonesia bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena itu setiap tahunnya, banyak masyarakat Indonesia yang memperingati tanggal tersebut, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani yang merupakan salah satu Menteri di Kabinet Indonesia maju yang turut mengucapkan di media sosialnya.

Dilansir dari Instagram pribadinya @smindrawati, Rabu (21/4/2021), Menkeu mengunggah kolase sebuah foto yang digabungkan antara foto Kartini, ibunda Sri Mulyani, dan foto dirinya. Dalam keterangannya, Menkeu menulis harapannya terkait Kartini generasi masa kini dan masa depan.

Menurutnya, perjuangan Kartini jangan sampai kandas begitu saja, melainkan generasi-generasi selanjutnya bisa terus memperjuangkan diri agar berguna bagi bangsa dan negara.

Inilah tulisan lengkap Menkeu Sri Mulyani:

“Dari Kartini ke Ibu kami dan ke generasi kini dan kedepan.Bahkan seratus tahun lebih sebelum Millenium Development Goals (MDG) dan Sustainable Development Goals (SDG) dideklarasikan - Kartini telah memperjuangkan. Surat Kartini kepada N.v.Z. dimuat dalam Kolonial Weekblad (Mingguan Kolonial) tertanggal 25 Desember 1902 :

Harapan kami : tolonglah, bantulah kami agar usaha kami berguna bagi bangsa kami dan terutama bagi kaum perempuan bangsa itu.

Tolonglah kami untuk membebaskannya dari beban berat yang diletakkan di atas bahunya oleh adat lama turun temurun. Tolonglah kami untuk menaikkan derajatnya, untuk menjadikan Perempuan dan Ibu sejati agar lebih siap menjalankan kewajiban yang besar. Kewajiban yang ditetapkan oleh ibu alam sendiri kepada perempuan yaitu : pendidik pertama umat manusia!

Bukan tanpa alasan orang mengatakan: kebaikan dan kejahatan diminum anak bersama air susu ibu. Kami yakin seyakin-yakinnya, bahwa pekerjaan yang mendatangkan banyak berkah itu tidak akan dapat maju dengan pesat, selama perempuan Jawa tidak mengambil bagian dalam pekerjaan peradaban, dalam Pendidikan bangsanya, betapa pun banyaknya orang-orang kulit yang berbudi luhur mencurahkan segala kasih sayang dan tenaganya terhadap pekerjaan itu...”

Perjuangan dan pemikiran RA Kartini, membuka kesempatan bagi perempuan generasi Ibu saya, perempuan generasi saya dan perempuan generasi yang akan datang untuk dapat menikmati pendidikan hingga jenjang tertinggi. Sehingga perempuan dapat ambil bagian dalam membangun peradaban, dalam pendidikan anak-anaknya dan ikut memajukan bangsanya.

Selamat menjaga dan memelihara semangat juang Kartini, untuk Indonesia yang beradab, bermartabat, berpendidikan, adil dan Makmur.” tulisnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya