Liputan6.com, Jakarta - Setiap 21 April diperingati Hari Kartini. Sosok kartini turut berkontribusi mendukung perempuan Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan kaum pria.
Seiring perkembangan waktu, peran perempuan Indonesia pun semakin eksis dan luas di semua bidang. Kartini masa kini makin berperan aktif dalam segala bidang termasuk bisnis, politik, sosial, olahraga dan lainnya.
Hal ini juga ditunjukkan dalam laporan tahunan Grant Thornton. Indonesia ditempatkan di peringkat ke-7 sebagai negara dengan posisi manajemen senior perempuan paling banyak secara global.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan tahunan Grant Thornton, posisi senior tertinggi dengan populasi perempuan terbanyak di Indonesia adalah Chief Finance Officer (CFO) sebanyak 56 persen yang melampaui perolehan hasil tahun lalu yang berada di angka 48 persen.
Tak hanya di perusahaan atau bisnis, perempuan juga punya peran penting dalam investasi terutama di pasar modal.
Perempuan sering diungkapkan sebagai manajer keuangan dalam keluarga. Peran perempuan penting untuk mengelola keuangan keluarga dan memberikan edukasi mengenai keuangan kepada anak.
Seiring waktu, produk investasi semakin luas. Apalagi tak hanya investasi di sektor riil tetapi juga sektor keuangan. Salah satunya dengan ada produksi investasi di pasar modal.
Jika dahulu, perempuan memilih investasi dengan membeli emas dan emas perhiasan, serta aset properti, ternyata investasi di pasar modal juga menjadi pilihan bagi perempuan.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal mencapai 4,84 juta per Maret 2021. Angka ini meningkat 24,95 persen dari periode 2020 sebesar 3,88 juta.
Jumlah investor di C-BEST tercatat 2,19 juta per Maret 2021, dan naik 29,59 persen ke posisi 1,69 juta pada 2020.Jumlah investor reksa dana naik signifikan dengan tumbuh 31,20 persen dari 31,7 juta pada 2020 menjadi 4,16 juta pada Maret 2021.
Jumlah investor surat berharga negara tumbuh 11,52 persen. Jumlah investor surat berharga negara mencapai 513.414 pada Maret 2021 dari periode 2020 mencapai 460.372.
Lalu bagaimana dengan rincian investor di pasar modal?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jumlah Investor Perempuan Meningkat
Berdasarkan data KSEI, investor laki-laki memang masih mendominasi. Jumlah investor pria sebanyak 61,37 persen per Maret 2021. Total aset investasi investor pria mencapai Rp 567,16 triliun.
Sementara itu, jumlah investor perempuan sebanyak 38,63 persen per Maret 2021. Nilai aset investor perempuan mencapai Rp 206,15 triliun.
Bila dlihat berdasarkan pekerjaan investor di pasar modal,jumlah investor perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga mencapai 4,5 persen. Nilai asetnya mencapai Rp 57,83 triliun per Maret 2021.
Posisi tertinggi diduduki investor yang berprofesi sebagai pegawai baik swasta, negeri dan guru yang mencapai 34,81 persen. Nilai asetnya mencapai Rp 245,34 triliun. Disusul lainnya pelajar yang mencapai 27,09 persen dengan nilai aset Rp 11,56 triliun dan lainnya sebesar 20,07 persen dengan nilai aset Rp 217,85 triliun.
Sekretaris Perusahaan KSEI, Rasmi Maryda Ramyakim menuturkan, komposisi investor di pasar modal Indonesia masih didominasi oleh investor pria. Dengan perbandingan pria 61,4 persen dan perempuan 38,6 persen.
Untuk usia, sebagian besar investor perempuan didominasi dengan usia di bawah 30 tahun. Kemudian disusul dengan usia 31-40 tahun.
Namun demikian, jika dibandingkan dengan akhir Desember 2020, terjadi kenaikan persentase jumlah investor perempuan sebesar 0,21 persen. Rasmi mengatakan, jumlah investor perempuan sekitar 1,85 juta.
Rasmi menuturkan, penerapan PSBB juga berkontribusi mendongkrak investor perempuan. Sejak 2019, KSEI sudah prakarsai pembukaan rekening secara online. “Sehingga walaupun di rumah mereka tetap bisa investasi,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Rabu (21/4/2021).
Advertisement
Nilai Aset Investasi Investor Perempuan Meningkat
Ia menambahkan, bila dilihat dari nilai aset yang dimiliki oleh investor perempuan, nilai investasi investor perempuan naik sebesar 13,4 persen. Ini jauh lebih baik dibandingkan kenaikan nilai investasi investor pria yang hanya naik 8,2 persen.
"Kenaikan nilai investasi investor wanita yang lebih tinggi dari pria dapat dilihat sebagai semakin meningkatnya tingkat literasi investor wanita, terhadap pemilihan produk-produk investasi,” ujar Rasmi.
Rasmi menuturkan, pemilihan jenis produk investasi oleh perempuan lebih menghasilkan dibandingkan investor pria. Contohnya saham dan reksa dana yang dimiliki oleh investor perempuan memberikan hasil yang lebih tinggi ketimbang yang dimiliki investor pria.
"Karena memang secara general risk profile wanita itu lebih hati-hati dalam memilih jenis investasi,” kata dia.
Ia menambahkan, salah satu pendorong meningkatnya investor perempuan adalah semakin mudahnya proses pembukaan rekening efek di pasar modal Indonesia. Salah satu dengan ada pembukaan rekening investasi secara online.
"Dengan demikian, walaupun dalam kondisi PSBB, ibu-ibu rumah tangga dan para pelajar dapat dengan mudah melakukan pembukaan rekening efek dan menjadi investor di pasar modal,” ujar dia.