Kementerian PUPR Mulai Bangun 107 Rumah Warga Terdampak Bencana di Dompu NTB

Rehabilitasi wilayah terdampak bencana di NTB tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru.

oleh Andina Librianty diperbarui 04 Jun 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 11:30 WIB
Banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Bima dan Dompu, NTB. (Foto: Istimewa)
Banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Bima dan Dompu, NTB. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun hunian tetap (huntap) untuk merelokasi masyarakat terdampak bencana banjir bandang di Desa Daha Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Program rehabilitasi dan rekonstruksi dilaksanakan Kementerian PUPR dengan membangun hunian tetap dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) sebanyak 107 unit.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT dan NTB tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.

"Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya pada Kamis (4/6/2021).

Pembangunan huntap RISHA beserta prasarana dasar permukiman di Kabupaten Dompu ditandai dengan kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Ketua Satgas Penanggulangan Bencana NTT dan NTB Kementerian PUPR Widiarto didampingi Bupati Dompu Kader Jaelani dan Direktur Rumah Khusus, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Yusniewati, Kamis (3/6/2021).

"Pembangunan hunian tetap ini bentuk nyata dan komitmen bersama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan juga pemerintah kabupaten untuk hadir bersama bagi masyarakat. Hunian tetap yang akan dibangun sebanyak 107 rumah, dengan tipe 36 dan dilengkapi dengan prasarana dasar permukiman, di tanah milik pemerintah daerah seluas 28,670 m2," kata Ketua Satgas Penanggulangan Bencana NTT dan NTB Kementerian PUPR, Widiarto.

Percepatan pembangunan Huntap RISHA merupakan upaya pendampingan Kementerian PUPR melalui Tim Ditjen Perumahan dan Tim Ditjen Cipta Karya dalam penetapan lokasi, serta kesiapan legalitas lahannya. Proses ini membutuhkan waktu karena harus melalui beberapa tahapan terkait kelayakan teknis dan administrasi, proses dialog, penyepakatan, dan serah terima dengan pemilik lahan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Relokasi

Banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Bima dan Dompu, NTB. (Foto: Istimewa)
Banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Bima dan Dompu, NTB. (Foto: Istimewa)

Bupati Dompu, Kader Jaelani menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras pemerintah pusat yang sudah membantu terealisasinya hunian tetap relokasi bagi masyarakat terdampak bencana.

"Terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah berupaya keras dengan aksi cepatnya untuk menghadirkan rumah hunian tetap, serta prasarana dasar permukiman untuk masyarakat Dompu pasca bencana banjir bandang, dan dengan adanya peletakan batu pertama ini diharapkan akan disusul pengerjaan lainnya agar masyarakat dapat segera pindah dari pengungsian," ujar Kader Jaelani.

Selain di Kabupaten Dompu, pembangunan hunian tetap RISHA di Provinsi NTB yang juga mulai dikerjakan berada di Kabupaten Bima sebanyak 185 unit. Baik di Dompu maupun Bima, pembangunan RISHA ditargetkan selesai November 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya