Jalankan Program RJIT, Kementan Stabilkan Masa Tanam Petani Buton Utara

Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 22 Jun 2021, 18:28 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2021, 18:28 WIB
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier, Kementan Stabilkan Masa Tanam Petani Buton Utara
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier. (Dok. Kementan)

Liputan6.com, Buton Utara Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Betapa tidak, air merupakan kebutuhan pokok bagi sektor pertanian. Keberadaannya begitu penting, namun juga dapat membahayakan pertanian jika berlebihan.

Untuk mengatur pasokan air dengan baik, program RJIT menjadi hal yang terus direalisasikan Kementan untuk membantu petani mengatur budidaya pertanian mereka. Manfaat program RJIT ini pun dirasakan oleh petani di Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). Budidaya pertanian mereka berjalan stabil tanpa kendala.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, dalam pertanian, harus selalu ada air. Oleh karena itu, Mentan SYL menilai manajemen air menjadi sangat penting. "Program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dari Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air," kata Mentan SYL.

Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menerangkan, dalam pertanian perlu ditata airnya, misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali masa panen raya.


Pengelolaan Air Irigasi

Pengelolaan Air Irigasi
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier. (Dok. Kementan)

Ali melanjutkan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, kata Ali, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.

“Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu. Di sinilah pentingnya water management,” ucap Ali.

Melalui kegiatan ini, Ali menjelaskan jika Ditjen PSP Kementan ingin meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi. “RJIT ini bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman petani," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan Rahmanto memaparkan, kegiatan RJIT di Buton Utara diperuntukkan bagi Kelompok Tani Sumber Tani Jaya di Desa Waode Angkalo, Kecamatan Bonegunu dengan target seluas 80 hektar.

"Saluran irigasi dengan target luas layanan irigasi 80 Ha dengan dimensi saluran tersier sepanjang 200 meter, lebar 80 sentimeter dan ketinggian dari dasar saluran 40 sentimeter," terang dia.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya