Mendag: Ekspor Fibre Board Indonesia ke India Bebas Bea Masuk Anti Dumping

India yang menolak usulan pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) impor produk plain medium density fibre board (MDF Board).

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Jul 2021, 14:37 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2021, 13:30 WIB
Dihadapan DPR, Mendag dan BKPM Bahas Pelaksanaan Investasi di Masa Pandemi
Mendag Muhammad Lutfi hadir pada rapat kerja di ruang rapat Komisi VI DPR RI, kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Rapat kerja ini membahas realisasi anggaran tahun 2020, rencana kegiatan dan anggaran sesuai daftar isian pelaksanaan anggaranTahun 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengapresiasi Pemerintah India yang menolak usulan pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) impor produk plain medium density fibre board (MDF Board) dengan ketebalan di bawah 6 mm dari Indonesia. Keputusan tersebut tertuang dalam Office Memorandum yang dirilis di situs web Directorate General of Trade Remedies (DGTR) pada 20 Juli 2021.

Sebelumnya, DGTR India merekomendasikan pengenaan BMAD sebesar USD 22,47/CBM—USD 258,42/CBM terhadap produk MDF Board Indonesia pada 20 April 2021. DGTR menilai adanya kerugian material di industri dalam negeri MDF Board India.

“Kami mengapresiasi keputusan yang diambil Pemerintah India. Setelah rekomendasi dari DGTR India keluar, kami mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan India, Menteri Perdagangan dan Industri India, serta Sekretaris Kementerian Perdagangan dan Industri India. Dalam surat tersebut, kami menyampaikan sejumlah fakta yang menunjukkan industri dalam negeri MDF Board India tidak mengalami kerugian sebagaimana dimaksud dalam Anti Dumping Agreement World Trade Organization (WTO),” ujar Mendag Lutfi dalam keterangan tertulis, Selasa (27/7/2021).

MDF Board merupakan jenis kayu olahan yang dibuat dari serpihan kayu yang dipadatkan. Pada umumnya, produk ini dijual dalam bentuk lembaran menyerupai papan sebagai pengganti plywood. Nantinya, lembaran ini dapat diolah kembali menjadi sebuah furnitur fungsional, seperti meja, kursi, dan lemari.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor MDF Board Indonesia ke India cenderung melemah dalam lima tahun terakhir. Ekspor MDF Board Indonesia ke India tertinggi terjadi pada 2016 yaitu sebesar USD 7,9 juta. Sedangkan, ekspor MDF Board Indonesia ke India terendah tercatat pada 2020 senilai USD 2,2 juta.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ajak Eksportir

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, keputusan Pemerintah India ini harus disikapi dengan positif untuk mengakselerasi ekspor produk asal Indonesia.

“Kami bersyukur dan mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan dalam upaya pembelaan bersama yang berhasil menyelamatkan ekspor produk MDF Board Indonesia ke India. Selanjutnya, kami mengajak eksportir MDF Board untuk memanfaatkan momentum keberhasilan ini dengan menggenjot ekspor Indonesia sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19,” kata Wisnu.

Plt. Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati mengungkapkan, lolosnya produk MDF Board dari pengenaan BMAD oleh Pemerintah India ini menyusul keberhasilan dua produk Indonesia lainnya, yaitu viscose spun yarn (VSY) dan flat rolled products of stainless steel (FRPSS). Hal itu menunjukkan Pemerintah Indonesia mampu mematahkan tuduhan Otoritas India yang memberikan tuduhan trade remedies terhadap produk asal Indonesia.

“Kunci dari keberhasilan ini adalah kolaborasi produktif berbagai unsur dalam negeri dan dengan pihak India sendiri,” pungkas Pradnyawati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya